Digempur Israel, Relawan MER-C di Rafah Gaza: Doakan Kami Tetap Istiqamah dalam Tugas

JAKARTA: Pasukan Israel melancarkan serangan brutal di kota Rafah, Palestina selatan. Relawan dari Tim Medis Darurat (EMT) MER-C Indonesia terdampar dan direkrut untuk melanjutkan tugasnya memberikan bantuan di beberapa rumah sakit di kota tersebut.

Empat relawan MER-C EMT dipimpin WHO untuk bekerja di Rumah Sakit Al Kuwait, Gaza, mulai Rabu, 8 Mei 2024. Tim ini terdiri dari ahli bedah ortopedi, dokter layanan primer, dan perawat.

Ita Muswita, relawan medis MER-C, mengatakan Rumah Sakit Kuwait merupakan pintu pertama bagi pasien. Sehingga sejak ditugaskan, mereka banyak menerima korban yang terkena bom Israel, terutama luka bakar yang harus dikirim.

 Baca juga:

“Alhamdulillah kami bisa membantu mereka sebelum perbatasan dibuka. Dengan izin Allah, kita menerima apapun bentuk takdir Allah, karena itulah yang terbaik dari Allah. “Doakan kami tetap teguh menjalankan misi kami,” kata Ita dalam keterangannya, Jumat (5/10/2024).

MER-C bekerja sama dengan tim EMT dari Mercy Malaysia untuk membantu staf medis setempat dalam membantu korban serangan tersebut. Selain Rumah Sakit Kuwait, relawan MER-C EMT lainnya, dua perawat, juga bertugas di Klinik Perawatan Primer Tal Al-Sultan.

Sejak Kamis, 9 Mei 2024 pagi, kedua relawan tersebut terus membantu para pasien dan korban luka yang terus berdatangan. Sementara itu, RS An Najjar yang biasa menjadi tempat tugas TIM MER-C EMT kini ditutup.

 Baca juga:

Saat ini terdapat sekitar 12 relawan MER-C yang masih berada di Jalur Gaza.

Sebelumnya pada Senin, 6 Mei 2024, aktivitas medis relawan MER-C terhenti akibat serangan Israel di Rafah. Hal ini pun berdampak pada penangguhan keluar masuk Jalur Gaza bagi seluruh tim EMT yang berada di bawah naungan Organisasi Kesehatan Dunia, termasuk kelompok EMT MER-C.

(Kuda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *