Direkonstruksi, Stadion Kanjuruhan Akan Dibangun Penuhi SLF, Fasilitas AC, hingga Lift yang Manjakan Penonton

Malang – Stadion Kanjuruhan yang terletak di Malang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Stadion Kanjuruhan akan dilengkapi dengan beberapa teknologi dan fasilitas mewah seperti lift, AC, dan peralatan SLF setelah direnovasi.

Saat ini, proses rekonstruksi gedung Stadion Kanjuruhan sudah mencapai 80 persen. Namun secara keseluruhan, pembangunan 50 persen masih tetap berjalan.

Project Manager PT Waskita Karya Vino Teguh Pramudia mengatakan, stadion tersebut tidak hanya dilengkapi teknologi video asisten wasit (VAR), tapi juga lift, AC atau AC, dan banyak kamera CCTV untuk pemantauan.

“Kami sudah pasang tiang lampu, lift untuk difabel terus kami sediakan, barang lainnya seperti AC. Kami sudah sediakan space dan VAR, makanya kami sediakan tambahan space untuk VAR di Kanjuruhan,” kata Vino Teguh Pramudia, Rabu, Mei 29. Terlihat pada tahun 2024.

Perubahan desain bangunan stadion memungkinkan Stadion Kanjuruhan segera memenuhi Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Pasalnya, ada beberapa persoalan yang ditangani sejak awal, mulai dari keselamatan, jalur evakuasi, kenyamanan dan kesehatan, hingga penilaian kesesuaian fungsi.

“Dari konsep awal, dari stadion sebelumnya, hingga lanjutan renovasi yang sekarang ya, menurut saya masih jauh. Karena konsep pembangunan atau pembangunan Stadion Kanjuruhan adalah untuk memenuhi sertifikat laik fungsi, makanya artinya ‘Kanjuruhan’,” jelas Vino.

Faktanya, Stadion Kanjuruhan masih beroperasi meski gerbang 13 tidak digunakan sesuai permintaan keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Karena semuanya telah diperbaiki dari segi struktur dasar stadion agar benar-benar memungkinkan. Stadion ini dijamin lebih bagus dengan dekorasi dan infrastrukturnya.

“Untuk tampilan depannya kita percantik, sama seperti fasad (fasilitas stadion) lainnya, apakah akan dipakai atau tidak, kemarin sudah diputuskan Pemkot, Pak” (sertifikat fungsional) tidak akan mengganggu. , itu hanya pertanyaan operasional, efektif atau tidak,” jelasnya.

Hal ini membuat Stadion Kanjuruhan yang juga dikenal dengan nama VINO sangat cocok untuk dijadikan tuan rumah event internasional. Antara lain jika diusulkan menjadi tuan rumah stadion Piala Dunia.

“Dari segi kebijakan fitur dan fungsi serta rekomendasi sertifikasi lain ya menurut saya Stadion Kanjuruhan sudah memadai, cocok,” ujarnya.

“Jika Stadion Kanjuruhan selesai dibangun, maka akan cocok untuk event internasional. Tapi sekali lagi, operasional dan kegiatannya bukan kami yang menentukan, melainkan pemerintah,” lanjutnya.

Sekadar informasi, Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang tengah menjalani rekonstruksi pasca tragedi kemanusiaan yang menewaskan 135 orang dan melukai 609 lainnya. Proses renovasi stadion sendiri memakan biaya Rp330 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Renovasi Stadion Kanjuruhan merupakan bagian dari renovasi beberapa stadion di Indonesia untuk memenuhi standar FIFA. Stadion-stadion tersebut antara lain Stadion Demang Lehman, Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Stadion Jatidiri, Semarang; Stadion Segiri Samarinda; Stadion BJ Habibi se Sulawesi Selatan; Stadion Gelora Delta Cidoarjo; di Stadion Surajaya, Lamangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *