DJP Jakut Kenalkan Pajak ke Siswa SMK pada Pajak Bertutur 2024

JAKARTA – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Utara akan menyelenggarakan kuliah perpajakan pada tahun 2024 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sejahtera Jakarta.

Informasi perpajakan tersebut dijelaskan oleh Staf Promosi Kanwil DJP Jakarta Utara Roberto Ritonga dan sumber Arif Muhammad Najib. Seratus siswa dari kelas X, XI, dan XII dari berbagai jurusan duduk di dalam kelas sebagai peserta.

Selain itu, kepala sekolah dan dosen juga turut mendampingi para siswa. Acara dilaksanakan di SMK Sejahtera Jakarta Jl. Diadakan di kelas. Walang Baru VI No.19, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Hendriyan, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, dalam sambutannya menyampaikan perpajakan sebagai bagian dari agenda tahunan DJP yang dilaksanakan sekaligus untuk mengenalkan peran perpajakan dalam negeri sejak dini.

Pajak tuturan diterapkan pada jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

“Tahun ini Berturtur Pajak juga menyelenggarakan acara untuk menghadirkan informasi perpajakan dalam sistem pendidikan. Hari ini, kuliah perpajakan diadakan di seluruh kantor pajak di Indonesia. “Beruntungnya mahasiswa di sini bisa menjadi bagian dari acara besar di Direktorat Pajak. ,” kata Hendrian.

Hendriyan berharap informasi perpajakan yang diberikan dapat membantu meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Tahun ini, tema Pajak Berturut adalah “Beyond Checks, Bangkitnya Emas Indonesia”.

Acara dimulai pukul 08.30 dan berlangsung selama tiga jam. Pada awal kegiatan, mahasiswa diminta mengikuti kuis melalui Quizizz untuk mengukur pemahamannya mengenai perpajakan.

Pada sesi alih materi antara Roberto dan Nagy dilakukan komunikasi dua arah melalui pertanyaan-pertanyaan antara lain apa itu APBN, berapa bagian pajak dalam APBN, apa itu pajak, dan apa itu tax free riding? .

Setelah nara sumber membagikan materi, siswa diajak untuk mengikuti kuis Level 1 dimana siswa diminta memilih jawaban yang benar dari dua pilihan jawaban. Pertanyaan tersebut muncul dari informasi perpajakan yang ditafsirkan oleh para ahli. Di akhir kegiatan diberikan kuis Level 1 untuk mengetahui apakah peserta dapat memahami materi yang disampaikan.

Di akhir pertemuan, perwakilan mahasiswa diminta untuk merangkum dan menjelaskan materi yang disampaikan.

Rana, salah satu relawan, menyimpulkan bahwa peran pajak sangat penting. Pajak menyumbang lebih dari 70% APBN. Ia mengibaratkan pajak APBN seperti air yang menopang kehidupan tubuh manusia.

“Lebih dari 70% penerimaan pajak APBN adalah manusia dan 70% air. Kita membutuhkan air untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitas manusia, dan kita membutuhkan penerimaan pajak untuk menyelamatkan negara,” jelas Rana.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada pemenang kuis dan pop-up event bersama seluruh peserta serta kesempatan berfoto pada pukul 11.30 WIB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *