Dua Wajah Israel, Berpesta Rayakan Kebebasan Sandera dan Korbankan 274 Warga Palestina yang Meregang Nyawa

GAZA – Pembebasan empat warga Israel yang diculik Hamas di Gaza sepertinya tidak sebanding dengan jumlah korban tewas. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menyebutkan 274 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi di mana mereka berhasil menyelamatkan empat orang yang diculik. Termasuk anak-anak dan warga sipil lainnya.

Israel mempunyai dua wajah. Di satu sisi ia merayakan kebebasan empat sandera, namun di sisi lain ia mengorbankan 274 warga Palestina yang kehilangan nyawa.

Seperti diketahui, pada Sabtu (8/6/2024), tentara Israel dengan dukungan serangan udara melancarkan pertempuran sengit dengan Hamas di dalam dan di luar kamp pengungsi Nuseirat, beserta dan membebaskan para tahanan.

Noa Argamani, 26, Almog Meir Jan, 22, Andrei Kozlov, 27, dan Shlomi Ziv, 41, yang diculik dari festival musik Nova pada 7 Oktober, telah dikembalikan ke Israel. Tentara Israel memperkirakan kurang dari 100 orang tewas dalam serangan yang mereka lakukan di sana.

Namun, statistik terbaru yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza, jika dikonfirmasi, akan menjadi hari-hari terburuk dalam konflik sejauh ini.

Masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk menyatakan teror akibat pemboman dan artileri berat.

Seorang pria bernama Abdel Salam Darwish mengatakan kepada BBC bahwa dia sedang berada di pasar membeli sayuran ketika dia mendengar pesawat tempur di atas dan suara tembakan.

“Setelah itu, jenazah orang berserakan di jalan, dan tembok berlumuran darah,” ujarnya.

Kembalinya orang-orang yang diculik ke keluarga mereka menimbulkan kegembiraan di Israel dan para pemimpin dunia. Termasuk Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyambut baik kabar pembebasan mereka.

Namun serangan ke Jalur Gaza terus mendapat kecaman, dimana Perwakilan Tinggi Uni Eropa yang membidangi urusan luar negeri, Josep Borrell, menyatakan bahwa dirinya mengutuk keras tindakan tersebut.

“Laporan dari Gaza mengenai pembantaian warga sipil sungguh mengerikan,” tulisnya di X.

Seorang menteri Israel mengatakan bahwa alih-alih mengutuk Hamas karena melindungi warga sipil, UE malah mengkritik Israel karena menyelamatkan warganya.

Gambar-gambar di area kamp pengungsi Nuseirat menunjukkan pemboman dan kesedihan atas kematian mereka.

Dua rumah sakit di Gaza, Rumah Sakit al-Aqsa dan Rumah Sakit al-Awda, mengatakan mereka menghitung ada 70 jenazah.

Kementerian Kesehatan Hamas merilis nama 86 warga Palestina dari 274 orang yang dikatakan tewas dalam serangan dua jam itu.

Sebelumnya, juru bicara militer Israel Daniel Hagari memperkirakan kurang dari 100 orang tewas dalam operasi yang kompleks dan berbahaya tersebut berdasarkan intelijen yang dapat diandalkan.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan pasukan khusus melepaskan tembakan saat menyelamatkan para sandera. Agen khusus tersebut terluka dan kemudian meninggal di rumah sakit.

Sebuah video dari Gaza yang diambil setelah serangan itu menunjukkan adegan genosida.

Gambar rumah sakit al-Aqsa menunjukkan banyak orang dengan luka serius tergeletak di tanah, di mana hampir tidak ada ruang di lantai tempat darah terendam sehingga dokter dapat mengalirkan darah ke pasien.

Beberapa video menunjukkan beberapa kasus baru dibawa ke dalam gedung dengan mobil dan ambulans.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *