Fakultas Peternakan UGM Bicara soal Tantangan Industri Kulit RI

JAKARTA – Universitas Peternakan UGM yang ahli di bidang industri kulit sedang memetakan kebutuhan kulit dalam negeri. Pekerjaan tersebut dilakukan melalui focus group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Universitas Peternakan UGM.

Dekan Budi Guntoro, Dosen Peternakan UGM mengatakan, meski Indonesia merupakan produsen kulit terbesar di Asia Tenggara, namun saat ini banyak menghadapi kendala dan tantangan, seperti persaingan teknologi dan perlindungan lingkungan.

“Posisi Indonesia di pasar dunia penting. Selain itu, penjualan kulit dan sepatu di sini terus tumbuh dan berperan penting dalam perekonomian,” kata Budi, Jumat (17/5/2024).

Melihat situasi tersebut, FGD ini membahas tantangan-tantangan tersebut dan menciptakan jaringan serta berbagi pengetahuan mengenai teknologi cangkok kulit.

Perwakilan koordinator ELEGTEC di Indonesia, Prof. Yuny Erwanto mengakui potensi dan prospek industri tanning di Indonesia. ELEGTEC juga melihat sejumlah industri, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) menghadapi tantangan terkait persaingan teknologi dan pengolahan limbah.

Ia berpendapat, peternakan, pemotongan hewan, dan penyamakan harus disinkronkan, untuk menjaga kualitas kulit baru agar dapat digunakan untuk penyamakan dan hasil penyamakan dapat dijual sebagai mata uang asing ke luar negeri.

“Dari FGD ini, kami berharap dapat meletakkan landasan ekosistem yang berkelanjutan dan saling menguntungkan melalui kolaborasi antara para ahli dan industri kulit Indonesia,” kata Yuny.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *