Francesco Bagnaia Linglung Usai Kecelakaan di MotoGP Emilia Romagna 2024

MISANO ADRIATICO – Ketua pebalap tim Ducati Lenovo dirundung pertanyaan usai kecelakaan Francesco Bagnaia di MotoGP Emilia Romagna 2024.

Usai menjuarai Sprint Race MotoGP Emilia Romagna 2024; Sirkuit Dunia Pecco Misano Marco Simoncelli; Misano Adriatico, Italia Minggu 22 September 2024 malam WIB di balapan utama jelas diunggulkan. Selain itu, ia memulai dari posisi superior. Namun rupanya takdir berkata lain.

Begitu kompetisi dimulai, Pecco langsung kehilangan keunggulan akibat umpan Jorge Martin. Setelah beberapa lap ia melewati temannya Enea Bastianini dan terus turun ke posisi ketiga.

Bintang asal Italia itu perlahan mendekati kedua pembalap tersebut. Namun, setelah Pecco bangkit dan nyaris nyaris terjatuh, ia terjatuh delapan kali dalam balapan, mengakhiri harapannya untuk naik podium.

Pecco menjelaskan, dirinya sangat merasakan kendala pada motornya saat melakukan pemanasan. Ia hampir terjatuh setidaknya tiga kali sebelum berhasil mencapai tahap akhir kompetisi.

“Saya hampir menjadi yang pertama di tikungan terakhir lap pemanasan. “Saya mendapat roda belakang pada lap pertama di Tikungan 14; Saya pertama kali melihat roda depan pada lap 14,” kata Bagnaia seperti dikutip Speedweek (Senin (Senin) 23/9/2024).

“Rasanya sama dengan kecelakaan di Barcelona tahun lalu, tapi untungnya trek di Misano lebih baik,” tambah pria asal Turin itu.

Lalu Bagnaia merasakan sesuatu yang aneh. Ia bangkit dengan kecepatan terbaiknya di tahap awal balapan dan memecahkan rekor terbaik di Sirkuit Misano dengan catatan waktu 1 menit 30,8 detik.

“Aneh sekali. Saya mengerahkan seluruh kemampuan saya namun berakhir dengan waktu terbaik 1 menit 31 detik,” ujar pebalap berusia 27 tahun itu.

“Saya sudah terlambat, dan tiba-tiba saya terus mengemudi dengan normal, waktu berkurang hampir satu detik,” lanjut Bagnaia.

Juara dunia dua kali MotoGP itu tak mengerti kenapa kecelakaan itu bisa terjadi. Pasalnya, kondisi sedang stabil dan tidak melaju kencang, hingga tiba-tiba ban depan bermasalah.

“Ini sungguh aneh. Roda depan tiba-tiba membengkok dengan sudut lebih dari 20 derajat. Dibandingkan lap tercepat, gila, titik pengereman saya tidak mencapai 18 meter dan tidak agresif, kata Bagnaia.

Situasi ini sungguh membuatnya kesal. Pasalnya, mereka belum begitu memahami permasalahan yang ada pada kompetisi utama.

“Ini situasi yang sangat tidak biasa. Saya belum pernah mendengar seseorang yang mengendarai motor yang kurang optimal tiba-tiba menjadi sempurna setelah 15 minggu. “Kami tidak tahu. Saya yakin Michelin tidak tahu jawabannya. kata murid Valentino Rossi.

“Yang bisa saya katakan adalah kami memiliki tekanan dan suhu udara yang sempurna. Ini masalah besar karena juga membuat kejuaraan dunia tidak seimbang,” tutupnya.

Kegagalan finis membuat Pecco berhasil melewati Martin yang kini duduk di puncak klasemen dengan 341 poin. Sebelumnya, mereka hanya mengumpulkan empat poin di turnamen tersebut, namun kini mereka hanya mengumpulkan 24 poin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *