Pendaki gunung Indonesia Desak Made Rita Kusuma Dewi mengambil pelajaran klub setelah mengalami kekalahan dramatis di Olimpiade Paris 2024. Ia pun berambisi berlatih lebih keras agar bisa berprestasi di Olimpiade 2028.
Hasil pahit di Olimpiade Paris 2024 membuatnya kembali pulang kampung. Bahkan, ia digadang-gadang bisa meraih medali emas untuk Indonesia dengan lolos sebagai Juara Dunia Pendakian Gunung 2023.
.
Sayangnya, Desaku dikalahkan di perempat final dengan cara yang menyakitkan. Ia hanya tertinggal 0,006 detik dari lawannya, Deng Lijuan (China).
Bahkan, atlet Bali itu mencatatkan waktu 6,369 detik yang merupakan hasil terbaik sepanjang kariernya. Namun, waktu Deng Xiaoping mungkin lebih cepat darinya, dengan catatan waktu 6,363 detik, yang juga merupakan catatan waktu terbaik pribadinya.
Baca juga:
Desaku pun menjadikan kegagalannya di Olimpiade 2024 sebagai acuan untuk pengembangan lebih lanjut. Ia pun bertekad untuk berlatih lebih keras agar bisa kembali tampil di Olimpiade Los Angeles 2028.
“Olimpiade tahun ini menjadi acuan bagi saya untuk terus berlatih lebih keras dan tidak terlalu cepat menyerah untuk mengikuti Kejuaraan Dunia dan mencapai puncak di Olimpiade Los Angeles,” ujarnya bersama tim media termasuk MNC Portal Indonesia. Kata Desaku saat kami bertemu. Selasa (13 Agustus 2024) di Bandara Soekarno-Hatta.
Selain itu, atlet berusia 23 tahun itu membeberkan hikmah yang didapat dari debutnya di Olimpiade. Salah satu perbedaan terbesar, katanya, adalah suasana penonton di stadion.
“Kalau olimpiade, bagi saya sama dengan kejuaraan-kejuaraan sebelumnya dari segi peserta, penonton, dan pers. Bedanya hanya ini karena ini ajang olahraga terbesar,” jelas atlet kelahiran Bleren itu.
“Kemarin di Paris, suporter dari seluruh penjuru negeri sangat bersorak untuk semua pemain.”“Dukungannya istimewa, apalagi saat tuan rumah bertanding,” tutupnya.
