Gelar Halal Bihalal, Universitas Tarumanagara Angkat Budaya Cirebon

JAKARTA – Universitas Taruma Nagara (Untar) menyelenggarakan pesta dan acara halal ganda bertema merayakan kemenangan keberagaman dan menonjolkan budaya Cirebon.

Seluruh keluarga besar Untar terlibat dalam acara tersebut, mulai dari mahasiswa, pegawai, dosen, dosen, pimpinan universitas, pimpinan unit lain di lingkungan yayasan, hingga para tenant Untar.

Selain itu, Untar juga mengundang tamu penting lainnya seperti Kasdim 0503 Jakarta Barat, Koramil Grogol Petamburan, Kapolsek Grogol Petamburan dan Lurah Tomang.

“Acara Halalbihalal hari ini sebenarnya merupakan tradisi khas Indonesia. Tradisi khasnya adalah saling berteman, saling memaafkan lalu mempererat tali persaudaraan diantara kita semua,” ujar Wade Rich, Sekretaris Yayasan Taruma Nagara Vedrych J. kata Kusnanto.

Vidrich menjelaskan, acara Halalbihalal ini merupakan tradisi dan kesempatan bagi kita semua untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan di masa yang sakral ini.

“Momen ini juga mengingatkan kita bahwa kampus bukan hanya sekedar tempat menimba ilmu akademik, namun kampus juga mengajarkan kita semua untuk merasakan pentingnya persatuan dan hadirnya persaudaraan dalam perubahan saat ini…” Untuk mewujudkan keharmonisan inklusif dalam lingkungan yang beragam ,” dia berkata.

Ia menambahkan, ada hal positif lain yang bisa dipetik dari lingkungan kampus, seperti nilai-nilai persatuan dan menjaga keharmonisan antar keberagaman budaya Indonesia.

“Silaturahmi tahunan ini sudah menjadi tradisi yang tidak boleh kita lewatkan, khususnya di Universitas Tarumanagara. Agustinus Purna, Rektor Universitas Tarumanagara Irawan mengatakan: “Saya kira ini juga menguatkan kita, bisa bertemu, berdiskusi dan berbincang. “

Sementara itu, Agustinus Purna Irawan, Rektor Universitas Taruma Nagara, mengatakan ini merupakan tradisi halal ganda yang dilakukan setiap tahun dan mencerminkan suasana Pancasila di Indonesia.

Para tamu juga menikmati pertunjukan khas Cirebon seperti Rampak Bedug dan Tari Topeng Cirebon yang dibawakan oleh Sanggar Yudha Asri.

Selain itu, Untar juga menayangkan video tradisi Idul Fitri di Cirebon, seperti Malam Damal yang digelar di Keraton Kasaphan. Tradisi ini biasanya diadakan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Penduduk di sekitar istana menyalakan api yang disebut “Vena Malam”. Waktu penyalaan damar (obor) adalah pada malam ganjil yaitu tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan. Resin bercahaya terbuat dari kapas dan minyak kelapa dengan lempengan tanah liat kecil. Setelah menyala, resin tersebut ditempatkan di sudut-sudut sekitar rumah dan istana.

Tradisi lain yang berasal dari Cirebon adalah salat Idul Fitri dua kali yang dilakukan oleh Keraton Sultan Kasaphan. Salat pertama dilaksanakan di Langar Agung di dalam Istana Kerajaan dan salat kedua dilaksanakan di Masjid Agung Sanchi Thalasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *