JAKARTA – Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) mengumumkan groundbreaking atau inovasi Tahap 6 yang didominasi sektor pendidikan nusantara di Kalimantan Timur menunggu jadwal Presiden RI.
Sudah diusulkan ke Istana dan kita tunggu jadwal Presiden Joko Widodo, kata Ketua OIKN Bambang Susantono, Selasa (28 Mei 2024), seperti dikutip Antara.
Bambang menambahkan, upacara baru ini diperkirakan akan didominasi oleh sektor pendidikan.
“Memang inti dari disrupsi selanjutnya adalah pada sektor pendidikan, namun tentunya masih ada tambahan lain yang beberapa waktu terakhir tidak bisa didisrupsi. Namun Presiden RI tetap membutuhkan jadwal,” ujarnya.
Presiden Jokowi menggelar peletakan batu pertama proyek investasi sebanyak lima kali di IKN.
Keberhasilan terbaru, Pemberdayaan Pengganggu Fase 5, terjadi di sektor keuangan, telekomunikasi, layanan publik, dan kota pintar.
Kemajuan tersebut menunjukkan komitmen pimpinan IKN untuk terus membangun IKN sesuai dengan tujuannya agar IKN siap beroperasi pada Upacara Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024.
OIKN sendiri mengungkapkan, tujuan upacara pembangunan keenam di Ibu Kota Negara (IKN) pada Mei tahun ini adalah proyek pendidikan.
IKN rencananya akan dibangun sebagai kota kerja, kehidupan, hiburan dan pendidikan.
Dengan demikian, ekosistem IKN menjadi lengkap sebagai kota untuk bekerja, layak huni, hiburan, dan pendidikan.
Berdasarkan Lampiran II Rencana Induk IKN dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara disebutkan bahwa prinsip dasar pendidikan di seluruh Kawasan IKN (KIKN) akan fokus pada konsep abad pendidikan abad 21, yang mana sejalan dengan visi pendidikan di KIKN yaitu membangun ekosistem pendidikan terbaik yang mampu memenuhi kebutuhan talenta masa depan di bidang ekonomi, serta menjadi role model dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dan peningkatan taraf hidup.
Arah perencanaan, konsep dan strategi pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) didasarkan pada beberapa premis, yaitu bahwa intervensi pada tingkat profesional sangat penting untuk memenuhi kebutuhan talenta klaster ekonomi baru, karena sekitar 60 persen lapangan pekerjaan yang diharapkan. pada tahun 2045 bersifat profesional.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan ketersediaan pendidikan lanjutan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) dan manajemen untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi kelompok ekonomi masa depan.
Dan pendidikan yang bermutu di sekolah dasar dan menengah menjadi kriteria utama untuk menarik minat warga dalam dan luar negeri untuk pindah dan merupakan prasyarat yang harus ada di IKN.