Guru Madrasah Dapat Rp7,5 Triliun di 2025, Mayoritas untuk Tunjangan

JAKARTA – Peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru menjadi salah satu kunci peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya madrasah. Guru madrasah sebagai sumber daya manusia yang paling penting dan berharga perlu mendapat perhatian khusus agar dapat berperan lebih baik dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.

Untuk mendukung hal tersebut, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menyiapkan dana sebesar Rp7,25 miliar yang sebagian besar akan dialokasikan dalam bentuk berbagai bonus untuk menunjang kesejahteraan guru.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad mengatakan kesejahteraan merupakan variabel penting dalam memotivasi guru agar lebih kreatif dan inovatif. Namun dalam perjuangan kesejahteraan, ia mengingatkan Ikatan Guru Madrasah untuk tetap realistis dan menjaga akhlak sesuai nilai-nilai Islam yang diajarkan di Madrasah.

“Apabila harapan kesejahteraan masih belum maksimal karena banyak faktor yang tidak mendukungnya, kami mohon agar para guru madrasah terus berkembang dengan baik dan fokus menunaikan tugas profetik. Apalagi tugas dan tugas guru berada di bawah tanggung jawabnya. ujar Nabi dalam laman Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (09/2024/26).

“Para khatib, guru, ulama, profesor, dan banyak guru madrasah lain yang berkualitas hendaknya terus melakukan hal tersebut tanpa mengabaikan tugas pokoknya sebagai guru. Sejahtera,” lanjut Abu Rokhmad.

Konferensi dan Konsultasi Guru Nasional Tahun 2024 diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan dan pengembangan profesional kepada guru, serta menyediakan berbagai sumber daya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan kesejahteraan mereka. Konferensi ini juga merupakan kesempatan untuk bertukar pikiran dan berbagi pengalaman untuk mengembangkan ide-ide inovatif yang akan meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar kelompok guru madrasah.

“Pertemuan ini sangat penting untuk menyelaraskan persepsi, karena guru madrasah merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu dan kesejahteraan. Saudara sekalian, semua orang bisa bertukar pikiran dan memberikan masukan kepada semua pihak. Forum ini sebagai penegasan bahwa kita setiap hari berpikir dan menyelesaikan berbagai permasalahan guru di madrasah agar mampu meningkatkan mutu dan kesejahteraannya”, ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Madrasah GTK Tobib Al Asihar. Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru madrasah. Hal ini tercermin dari alokasi anggaran tahun 2025 yang diberikan kepada Pengelola Madrasah GTK. Dari total anggaran sebesar Rp7,25 miliar, sebagian besar dialokasikan untuk kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan, seperti tunjangan profesi guru (TPG), hibah insentif, tunjangan khusus, dan BPJS ketenagakerjaan.

“Kami bekerja keras demi kesejahteraan dan kemajuan guru. Kurang dari 2 persen dari total anggaran properti dialokasikan untuk pengelolaan dan peningkatan kapasitas guru. “Sisanya untuk kesejahteraan guru madrasah,” tegas Tobib.

Apalagi, tambah Tobib, pihaknya sedang menjajaki bagaimana antrean panjang guru madrasah PPG bisa dipercepat. “Masalah antrian PPG yang panjang menjadi tantangan berat bagi guru madrasah. Saat ini kami sedang melakukan penelitian untuk mengambil langkah maju dalam menyelesaikan masalah ini lebih cepat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *