Harga Tanah Meroket Gegara Rupiah Anjlok, AHY Buka Suara

BOGOR – Harga tanah naik akibat melemahnya nilai tukar Rupiah. Hal ini juga menjadi ancaman bagi negara jika muncul saingan pertanahan.

Menteri Pertanian dan Perencanaan Daerah/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono juga menegaskan, jangan ada pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan menaikkan harga tanah dalam mata uang Rupiah yang lemah.

Menurut dia, kenaikan harga tanah akan mempersulit pembangunan ekonomi dan memperlambatnya.

“Kami ingin mengembalikannya ke kondisi yang baik, artinya tanah ini harus harganya murah, kenaikan harganya juga harus bermakna, jadi jangan sampai tiba-tiba naik ke level yang aneh, membuat masyarakat sedih. untuk investasi dan kemenangan. ‘mengalir dengan baik,’ jelasnya.

AHY menekankan pentingnya stabilitas tidak hanya pada harga bahan pokok tetapi juga harga tanah. Ia sepakat bahwa kenaikan tersebut merupakan hal yang wajar namun tidak boleh terlalu stabil dan berlebihan sehingga pada akhirnya menimbulkan rasa ketidakpastian.

“Kami berharap investasi datang dan diberi kesempatan, bukan karpet merah yang buruk, tapi kami ingin investor yakin bahwa begitu mereka membawa modalnya ke Indonesia, mereka tahu bahwa ini tidak akan disalahgunakan, mereka akan rugi. , “tegasnya.

AHY yakin dengan cara ini calon investor akan tertarik membangun proyek yang bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan pendapatan.

“Jadi saya hanya bisa menyampaikan bahwa kami Cabang ATR/BPN dapat terus memberikan dukungan untuk lingkungan keuangan yang lebih baik,” tutupnya.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar AS yang diperdagangkan antar bank di Jakarta pada Senin (22/4/2024) pagi, menguat sebesar 45 poin atau 0 persen, 28 menjadi Rp 16.215 per dolar AS, dari penutupan sebelumnya Rp 16.260 per dolar AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *