Heboh Guru Honorer di Jakarta Dipecat Sepihak, Disdik Singgung Kualitas Tenaga Pengajar

JAKARTA – Ratusan guru honorer sekolah negeri DKI Jakarta dipecat secara sepihak karena menjadi korban kebijakan pembersihan.

Plt Kepala Badan Pelayanan Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin mengatakan, pihaknya akan terus berbenah untuk mengoptimalkan kualitas pendidikan di berbagai bidang, termasuk unsur teknologi, sarana dan prasarana, aksesibilitas pendidikan sebagai tenaga pengajar.

“Peningkatan pendidikan harus dimulai dari tenaga pengajar, dengan tenaga pengajar yang berkualitas,” kata Budi dalam keterangannya, Selasa (16 Juli 2024).

Baca juga:

Mulai 11 Juli 2024, Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan penataan tenaga honorer satuan pendidikan negeri di wilayah DKI Jakarta sesuai Pasal 40 Ayat 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2022 Penerima Kehormatan yang diberikan harus memenuhi persyaratan: berstatus non-ASN, terdokumentasi dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), dan tidak menerima tunjangan guru profesional.

Budi mengatakan, jumlah pegawai honorer Pusat Layanan Pendidikan (Disdik) DKI saat ini mencapai 4.000 orang, dan jumlah tersebut meningkat sejak tahun 2016. Sesuai dengan Peraturan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2018 (Pasal 5 ), persyaratan NUPTK bagi guru besar honorer diangkat oleh Kepala Dinas.

“Dari seluruh honorer yang ditawarkan saat ini, belum ada satupun profesor honorer yang diangkat oleh kepala dinas sehingga NUPTKnya tidak dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Budi mengatakan, hingga saat ini rekrutmen guru honorer diangkat oleh kepala sekolah berdasarkan kebutuhan pendidikan, tanpa melalui proses rekomendasi resmi. Sesuai aturan terkait, mulai tahun 2017 hingga 2022 akan dikeluarkan instruksi dan pemberitahuan, dan pengangkatan guru honorer harus atas rekomendasi Kementerian Pendidikan.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK pada tahun 2024 ditemukan peta kebutuhan guru honorer tidak sesuai dengan peraturan Mendikbud dan peraturan penerima honorer, ujarnya.

Budi menegaskan, pendidikan yang berkualitas menjadi perhatian khusus untuk mencetak generasi masa depan yang luar biasa. Disdik melakukan analisis dan koreksi menyeluruh terhadap mutu pendidikan untuk menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan pemerataan dalam pengelolaan pendidikan, termasuk tenaga pengajar di DKI Jakarta.

“Kualitas dan kompetensi tenaga pengajar menjadi prioritas karena kontak guru dan model pengajaran dapat langsung melihat hasil siswa di sekolah. Kami optimis orang tua/wali siswa akan mendukung upaya yang kami lakukan. lakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga peserta didik dapat mewujudkan harapan dan impian kita semua di masa depan.”

Sebelumnya, Persatuan Guru dan Pendidikan (P2G) terus memantau situasi guru honorer yang semakin mengkhawatirkan akibat kebijakan pembersihan, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Diketahui, pada 4 Juli 2024, P2G menggelar rapat dengar pendapat (RDPU) dengan DPR-RI. Daerah tersebut antara lain Garut, Tasing, Kuningan, Siamis, Bogor, Bekasi, Subang, Indramayo, Banja, Majalenka, Pangandaran, Lampung Utara, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat.

Kepala Departemen Advokasi Guru Iman Zanatul Haeri mengatakan situasi guru honorer semakin mencekam, khususnya di DKI Jakarta, pascakerjasama RDPU dengan Komisi X DPR RI.

“Pada tanggal 5 Juli 2024, minggu pertama sekolah negeri baru tahun ajaran 2024/2025 di DKI Jakarta, para guru honorer mendapat pesan yang mengerikan bahwa, terhitung sejak hari pertama pendaftaran, ini akan menjadi hari terakhirnya di sekolah. sekolah “Selain itu, Kepala Sekolah juga mengirimkan formulir izin untuk diisi oleh guru honorer,” kata Iman dalam keterangannya.

“Dalam catatan BKN, total guru honorer sekolah negeri DKI di Jakarta berjumlah 4.835 orang. Laporan harian yang diterima, ada 107 guru honorer yang terdampak pembersihan. Jumlahnya mencapai ratusan,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *