Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UI 2024-2029

JAKARTA – Heri Hermansiah dilantik menjadi Rektor Universitas Indonesia periode 2024-2029. Ia berhasil dipilih oleh Majelis Wali Amanat (MWA) dan perwakilan Kementerian Pendidikan pada hari ini dengan memperoleh 18 suara dari total 23 suara.

Heri Hermansyah adalah guru besar di Fakultas Teknik UI. Ia memenangkan pemilu dengan visi besar yang bertujuan untuk memperkuat kewirausahaan dan inovasi di lingkungan kampus.

Itu 5 kelompok strategis yang mencakup 15 program utama, janji Harry

Meningkatkan bisnis di UI untuk meningkatkan pendapatan universitas. Untuk memperkuat penelitian dan memulai kemajuan teknologi.

Menjamin akses terhadap pendidikan inklusif dan berkualitas, mendorong daya saing UI secara global. Menerapkan tata kelola yang baik dan mengubah budaya kampus.

Program unggulan ini jelas bertujuan untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi universitas dan mempromosikan UI di seluruh dunia, yang tampaknya menjadi faktor penentu bagi para pemilih. Heri yakin mampu membawa perubahan nyata pada aspek finansial UI melalui inovasi kewirausahaan.

Ari Fahriyal Siam: Fokus pada Pendidikan dan Pengembangan Karir

Berbeda dengan Heri, Ari Fahrial Siam yang hanya mendapat satu suara menawarkan program yang lebih fokus pada penguatan akademisi dan pengembangan karir tenaga pengajar. Ari, Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, menjanjikan program penelitian multidisiplin, pengembangan karir dosen dan tenaga kependidikan, serta perluasan peran UI dalam pelayanan publik.

Program ini menunjukkan Ari UI lebih fokus pada perbaikan internal khususnya di lingkungan pendidikan. Meskipun tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan ketenagakerjaan, program ini hanya mendapat sedikit perhatian jika dibandingkan dengan strategi peningkatan pendapatan yang diusung Harry.

Teguh Daranto: Perspektif Inklusi dan Keberagaman

Sementara itu, Teguh Dartanto yang meraih 4 suara mengutarakan ide mewujudkan UI yang inklusif, tepat guna, saling menghormati, dan berkelanjutan. Teguh menekankan pentingnya UI sebagai wilayah kecil dan beragam di Indonesia, memberikan banyak kesempatan bagi mahasiswa dari wilayah Indonesia bagian timur. Ia juga menyarankan peningkatan komunikasi antar dosen untuk menciptakan keberagaman sejati di kampus.

Pendekatan Teguh dalam mendorong inklusi dan keberagaman memang menarik, namun mungkin tidak dilihat sebagai program yang akan segera meningkatkan daya saing global atau pendapatan kampus UI. Meskipun negosiasi merupakan hal yang penting, para pemilih tampaknya lebih tertarik pada pendekatan Herry dalam memberikan manfaat ekonomi secara langsung.

Seberapa menarikkah dibandingkan kompetitornya?

Jika dilihat dari sudut pandang pemilih, Harry Harmansyah dinilai lebih menarik dibandingkan para pesaingnya. Program-programnya yang fokus pada bisnis dan inovasi dinilai mampu membawa perubahan nyata bagi UI, terutama dalam hal peningkatan pendapatan dan penguatan riset.

Namun harus diakui, baik Ari Fahrial Siam maupun Teguh Daran juga membawa visi penting bagi kemajuan UI, khususnya di bidang pengembangan dan inklusi akademik. Ari dengan fokus pada pengembangan internal dan kegiatan akademik, serta Teguh dengan visi uniknya terus memberikan kontribusi penting dalam pembahasan arah masa depan UI.

Pada akhirnya, banyak pilihan jatuh pada Herry karena peningkatan pendapatan global dan pendekatan berbasis hasil langsung dalam kompetisi universitas, yang menjadikannya sebagai kandidat terbaik untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *