HUT ke-87 Kota Metro Lampung, Namanya dari Belanda Dulunya Setingkat Kecamatan

JAKARTA – Kota Metro merupakan salah satu kota di Provinsi Lampung. Daerah ini merupakan daerah terluas kedua di provinsi ini.

Kereta bawah tanah berjarak sekitar 52 kilometer dari Bandarlampung. Kota ini resmi berdiri pada 9 Juni 1937. Saat ini Metro telah berusia 85 tahun.

Menurut laporan dari berbagai sumber, dasar hukum pembentukan kota metro terdapat dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2018. 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kota Perdesaan Tingkat Metro.

Kota metro lahir dari dibangunnya kota besar bernama Trimurjo. Kota-kota besar baru dibangun dengan penjajahan.

Diambil dari iNews, Trimurjo sendiri berada di wilayah Onder, Kecamatan Gunungsugih. Daerah ini merupakan daerah terpencil yang pengaruhnya kecil terhadap penduduk lokal Lampung.

Pada awal tahun 1936, pemerintah kolonial Belanda mengirimkan orang-orang dari Pulau Jawa (penjajah) ke daerah tersebut. Pengiriman orang ini disebut imigrasi.

Melalui pengiriman ini diharapkan dapat mengurangi jumlah penduduk Pulau Jawa dan mengurangi aktivitas aktivis kemerdekaan.

Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 9 Juni 1937, nama Trimurjo diubah menjadi Metro. Asal Usul Nama Kota Metro. Jadi dari mana kata Metro berasal? Ada beberapa versi perubahan nama ini.

Pada versi pertama, nama Metro berasal dari bahasa Belanda Meterm yang berarti pusat. Nama ini didapat karena Metro terletak di tengah atau tengah Provinsi Lampung Tengah dan Provinsi Lampung Timur, bahkan di tengah-tengah Provinsi Lampung.

Versi lainnya, Metro diambil dari kata Mitro. Dalam bahasa Jawa, Mitro berarti teman, rekan, kelompok. Hal ini didorong oleh adanya penjajahan yang datang dari berbagai daerah di luar Pulau Sumatera di wilayah Lampung.

Namun yang terpenting Metro berasal dari bahasa Belanda, hal ini didukung dengan sejarah dan dibangunnya sebuah landmark berupa menara bernama Meterm Tower yang terletak di Taman Merdeka, Alun-Alun Kota Metro.

Pada mulanya kawasan ini merupakan pusat pemerintahan distrik (kecamatan) Onder. Kota Metro dipimpin oleh Raden Mas Sudarto sebagai asisten pertama bupati.

Kecamatan Onder dipimpin oleh seorang Asisten Demang, sedangkan Kecamatan Demang. Sedangkan bupatinya adalah Onder Afdeling, Pengendali Belanda.

Pada periode yang sama, pemerintah kolonial Belanda membangun lebih banyak jalan, klinik, kantor polisi, dan kantor administrasi.

Pada tahun 1941 terdapat masjid, kantor pos, pasar besar dan perumahan, serta instalasi listrik dan telepon.

Perkembangan lainnya adalah pengaturan irigasi untuk menjamin kesehatan tanaman. Belanda menggunakan Ir. Berenang untuk merancang sistem irigasi.

Desain tersebut diketahui berupa tanggul selebar 30 meter dan kedalaman 10 meter untuk saluran irigasi dari Sungai Way Sekampung hingga Metro.

Pada masa kemerdekaan, nama Kota Metro tidak berubah namun tetap menjadi Metro. Dengan terbitnya Pasal 2 UUD 1945, Metro termasuk dalam wilayah Daerah Lampung Tengah yang dipimpin oleh Bupati. Burhanuddin (1945-1948) merupakan bupati pertama yang menjabat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *