Indonesia Bertutur 2024, Kemendikbudristek Ajak Generasi Muda Jaga Warisan Budaya untuk Masa Depan

BALI – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Bertutur Indonesia 2024 di tiga tempat di Pulau Bali untuk melestarikan budaya tradisional. Tiga festival utama diadakan di Batuulan, Ubud dan Nusa Dua.

Indonesia Bertutur 2024 mengusung tema “Subak: Harmoni dengan Sang Pencipta, Alam dan Selebihnya.” Bertutur Mega Game Indonesia 2024 mempunyai karakter dan pengalaman unik melalui berbagai pertunjukan, pameran dan talkshow, instalasi lampu, video map, konser musik, pertunjukan tari, pertunjukan olah raga, dan pidato.

Bertutur Indonesia merupakan rangkaian acara di Pulau Peninsula, Nusa Dua yang menyuguhkan tiga program utama yaitu Program Anarta, yaitu program seni pertunjukan yang menampilkan karya-karya besar seniman Indonesia dan mancanegara dari bidang tari, drama, musik dan lain-lain. gaya kontemporer. Seni di atas panggung dengan gaya seni modern.

Proyek Kiranamaya, sebuah proyek dengan gaya modern yang unik, merupakan permainan cerah yang mencakup karya visual baru seperti seni instalasi cahaya dan pemetaan video, dengan menggunakan teknologi terkini di bidang teknik cahaya dan ruang.

Sementara itu, proyek Virama adalah sebuah platform untuk memainkan musik populer dan suguhan. Keberagaman musik ini di kepulauan dan seluruh Indonesia Bertutur, Virama telah membawa kebahagiaan bagi masyarakat luas, termasuk toko lokal Thailand. dan kerajinan tangan.

“Indonesia Bertutur telah menjadi wadah penting bagi sajian seni dan budaya Indonesia. Upaya kita bersama untuk terus memajukan dan memperkuat ekosistem budaya ini sangat penting,” Ahmad Mahendra, sutradara film, musik, dan berita, Sabtu (17/8 /.2024).

Bertutur Indonesia 2024 juga akan menayangkan film epik Samsara karya Garin Nugroho. Film Samsara tayang perdana di Esplanade Concert Center, Singapura, pada 10 Mei 2024. Setelah itu kembali ke Indonesia, untuk pertama kalinya mengikuti proyek Annarta, Indonesia Bertutur 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali pada tanggal 10 Mei 2024. tanggal 16. /8/2024.

Samsara adalah film bisu hitam putih yang dibintangi oleh aktor Ario Bayu dan penari Indonesia-Australia Juliet Widyasari Burnett dengan perpaduan musik gamelan Bali dan elektronik. Film ini memuat banyak unsur tari tradisional Bali seperti tari band, tari tradisional, topeng, dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng modern.

Perpaduan musik gamelan Bali ciptaan I Wayan Sudirana dan musik elektronik dari grup Gabber Modus Operandi, menciptakan pengalaman sinematik yang unik dan eksperimental. Bersetting di Bali pada tahun 1930-an, Samsara bercerita tentang perjalanan seorang pria dari keluarga miskin yang melakukan kesepakatan ajaib untuk mendapatkan kekayaan, namun malah membawa kutukan bagi keluarganya.

“Film ini merupakan contoh kebangkitan budaya tradisional dalam konteks modern. Sutra, koleksi seni kuno dan perkembangan modern. Samsara merupakan film bisu pertama di dunia yang bernuansa budaya dan tradisi Bali, menggunakan perpaduan musik elektronik. dan gamelan Bali. “Bagi saya ini adalah eksperimen yang menarik, dan melalui eksperimen berarti kita memaknai kehidupan dengan menempuh perjalanan baru,” kata Garin Nugroho.

Samsara juga menampilkan seniman dan penari ternama Indonesia dan Bali antara lain Gus Bang Sada, Siko Setyanto, maestro tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, serta penari dari komunitas Bumi Bajra, Bali.

“Tentunya kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah melalui para sutradara film, musik, dan media sehingga karya Samsara dapat dinikmati khalayak luas melalui platform Bertutur Indonesia. nilai yang ditampilkan dalam karya ini dapat menjadi pengingat akan keberagaman budaya sekaligus memberikan pengalaman emosional yang mendalam dan imajinasi baru kepada penontonnya,” lanjut Garin.

Kemendikbud berharap Indonesia Bertutur 2024 dapat menginspirasi khalayak luas, khususnya generasi muda. Pasalnya, setiap item dirancang untuk mengajak masyarakat merasakan seni dan budaya seniman Tanah Air.

“Kami berharap melalui gerakan Indonesia Bertutur 2024, masyarakat dapat merasakan dekat dengan kekayaan budaya Indonesia dan dapat menjadi inspirasi tidak hanya bagi para seniman dan pecintanya, tetapi juga bagi masyarakat khususnya generasi muda. warisan budaya untuk tumbuh dan berkembang di masa depan,” kata Ahmad Mahendra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *