Indonesia Day, Bahasa Indonesia Semakin Populer di Sekolah-Kampus Australia

Jakarta – Sekolah Bahasa NSW dan Australia Indonesia Business Council (AIBC) merayakan Hari Indonesia hari ini dengan dukungan penuh dari KBRI Canberra dan KJRI Sydney.

Tujuan dari acara ini adalah untuk mempromosikan bahasa Indonesia di kalangan siswa dan orang tua. Selain itu juga sebagai sarana untuk memperluas pembelajaran dan penggunaan bahasa Indonesia di Australia.

Program Indonesia Day diselenggarakan bersama oleh Duta Besar RI, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra dan Konjen RI Sydney di Sekolah Bahasa NSW.

Acara dibuka langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia, Sisuo Pramono. Mewakili Australia, hadir Sylvia Corish, Direktur Eksekutif Departemen Pendidikan, Program Studi Indonesia Australian National University, Ross Topsell, Carla Lampe dari NSW Investments dan Lydia, Presiden AIBC.

Duta Besar Indonesia untuk Australia, Sisuo Pramono, mengatakan acara tersebut merupakan momen yang tepat untuk merayakan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Australia.

Menurut Dubes Sisuo, telah dicapai kesepakatan kebudayaan pada tahun 1968 yang salah satu ketentuannya adalah memajukan pembelajaran bahasa Indonesia di Australia dan bahasa Inggris di Indonesia. Karena bahasa merupakan jendela untuk mengenal budaya dan gaya hidup suatu bangsa.

Dubes Sisuo juga menambahkan jika pelajar Australia dapat menguasai bahasa Inggris bagi pelajar Indonesia dan Indonesia, maka akan memungkinkan adanya dialog terbuka untuk bersama-sama membangun hubungan sosial, ekonomi dan politik yang lebih baik antara kedua negara. Indonesia merupakan tetangga terdekat Australia, sehingga menjaga hubungan baik antara Australia dan Indonesia sangatlah penting.

“75 tahun yang lalu Indonesia masih merupakan negara terbelakang, namun saat ini PDB Indonesia termasuk sepuluh negara terbesar di dunia sehingga menjadi anggota G20. Indonesia akan menjadi semakin penting bagi Australia dan sebaliknya. KBRI Canberra, Jakarta, pada Senin (06/06/2024) 03) menyatakan: “Australia akan memberikan nilai tambah bagi Australia untuk mengenal Indonesia dan merasakan abad Asia yang akan segera datang.”

Pada kesempatan tersebut Atdikbud Ray. Mohammad Najib mengatakan acara tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan minat dan permintaan bahasa Indonesia di Australia. Menurut Najib, mandat hukum untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia secara internasional harus ditingkatkan dengan promosi dan fasilitasi dari pemerintah Indonesia. Atadikbud Najib mengatakan, komitmen pemerintah Indonesia dalam menggalakkan dan memajukan bahasa Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

“Sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Australia, kami berupaya semaksimal mungkin untuk menyampaikan daya tarik Indonesia kepada siswa dan orang tua. Pada saat yang sama, kami berupaya membantu sekolah-sekolah Australia untuk memperkuat kelas-kelas bahasa Indonesia, atau dengan mengirimkan guru pendamping, agar semakin meningkat. kapasitas guru, bahan ajar, serta penyediaan sarana dan prasarana pemajuan bahasa dan budaya Indonesia di sekolah, jelas Najib.

Sementara itu, Presiden AIBC Lydia mengaku terpanggil untuk mempromosikan bahasa Indonesia karena melihat pentingnya bahasa Indonesia dalam lingkungan bisnis antara Indonesia dan Australia.

Saya telah belajar bahasa Indonesia sejak sekolah dasar. “Menurut saya, bahasa Indonesia tidak hanya berguna untuk memahami budaya dan masyarakat Indonesia, tetapi juga penting dalam berhubungan bisnis dengan pebisnis Indonesia,” jelas Lydia.

Indonesia Day di Sekolah Bahasa NSW diisi dengan diskusi motivasi belajar bahasa Indonesia, master class belajar bahasa Indonesia, laporan lulusan yang belajar bahasa Indonesia, penampilan budaya Indonesia dalam tarian dan angklung, serta makan siang bersama. berakhir.

Para peserta Indonesia Day berkesempatan mencicipi masakan khas Indonesia. Siswa dan orang tua yang berpartisipasi mendapat pencerahan dengan kegiatan Indonesia Day. Ada peningkatan minat untuk melanjutkan kelas bahasa Indonesia hingga kelas 12, bahkan di universitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *