Ini Manfaat World Water Forum ke-10 Bagi Indonesia

JAKARTA – Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Forum Air Dunia ke-10 merupakan momen penting untuk menunjukkan kepada dunia komitmen dan kontribusi nyata di bidang sumber daya air.

Melalui forum air internasional terbesar di dunia ini, Indonesia dapat menjadi teladan bagi negara lain karena keberhasilannya dalam mengelola sumber daya air.

Wakil Presiden Sekretariat Komite Nasional Forum Air Dunia ke-10 dan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Hidup, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan Indonesia setelah pengalaman dan dengan tantangan yang ada. pengelolaan sumber daya air dan pencapaiannya.

“Indonesia juga akan memaparkan beberapa proyek pada World Water Forum ke-10. Tentu kita berharap pertemuan ini akan menghasilkan berbagai kolaborasi dan kesepakatan yang dapat ditindaklanjuti dalam implementasi nyata,” kata Endra, Kamis (25/4/2023). ).

Ia juga mengatakan, World Water Forum ke-10 juga menjadi tonggak percepatan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak. Para pemangku kepentingan akan saling berkolaborasi untuk mencari solusi permasalahan air dunia dalam forum ini.

Staf Khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bidang sumber daya air Firdaus Ali menambahkan, urutan ke-10, setelah Jepang dan Korea Selatan.

“World Water Forum ke-10 di Bali merupakan pertemuan monumental untuk mentransformasikan seluruh politik, jiwa, semangat, sehingga bersama-sama kita mewujudkan masa depan, menjadikan air sebagai sumber kehidupan dan perdamaian, bukan sebaliknya sebagai sumber air. konflik dan bencana,” kata Firdaus.

Sebelumnya, Ketua Divisi V World Water Forum Fair and Expo ke-10 sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai, World Water Forum ke-10 merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya dan pariwisata. khususnya Bali, kepada dunia. Selain itu, salah satu yang ditampilkan dalam pertemuan ini adalah prosesi Melukat atau upacara penyucian air khas Bali yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan upacara Segara Kerthi.

Maka dukungan utama yang diberikan Kemenparekraf adalah memfasilitasi para delegasi untuk merasakan prosesi Melukat yang mempunyai makna spiritual tersendiri bagi masyarakat Bali. Prosesi Melukat ini nantinya akan melibatkan pemerintah daerah setempat.

“Di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi, kami benar-benar mempersiapkannya sebagai acara yang patut dikenang. Kami mempersiapkan di berbagai tempat untuk prosesi acara sampingan tersebut,” kata Sandigaga.

Indonesia merupakan negara ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan yang terpilih menjadi tuan rumah Forum Air Dunia ke-10. Forum yang berlangsung pada 18-25 Mei 2024 ini akan menghadirkan tiga proses utama, yaitu tematik, regional, dan politik, serta enam subtema yang merupakan hasil diskusi dalam forum tersebut. Konferensi Air Dunia di New. York pada tahun 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *