Ini Riwayat Pendidikan Airin Rachmi Diany, Cagub Banten yang Diusung PDIP Usai Ditinggal Golkar

JAKARTA – Begitulah riwayat pendidikan calon Gubernur Banten Airon Rakhmi Diani yang diusung PDP pasca hengkangnya Golkar.

Airin sebenarnya pernah menjadi Wali Kota Tangsel selama dua periode melalui Partai Golkar. Namun, Partai Larangan memutuskan untuk mencalonkan orang lain. Airpin pun memilih bergabung dengan PDIP Oleh karena itu, sebagian orang penasaran dengan lukisan dan ajarannya

Berikut latar belakang pendidikan calon Gubernur Bunten Airon Rakhmi Diani yang diusung PDIP setelah dicopot Golkar:

Irene Rahmi Diani, lahir 28 Agustus 1976 Beliau menjabat Wali Kota Tangsel sejak 20 April 2011 hingga 20 April 2021. Airin, Dosen Jurusan Hukum Universitas Parahangan Bandung

Semasa kuliah, Airin berhasil meraih gelar Mojang Parahangan Bandang (1995) dan Mojang Provinsi Jawa Barat (1995). Kemudian, ia mengikuti kontes Puteri Indonesia (1996) dan meraih gelar Puteri Indonesia Terfavorit dan Puteri Pariwisata Indonesia.

Beliau adalah calon presiden dari Ful Paskibraka Indonesia (PPI) dan bernama D.K. Terpilih menjadi Gubernur Jakarta.

Irene menikah dengan pengusaha Tobago Cherie Wardana (Wawan) dan kini memiliki 2 orang anak. Sebelumnya, Irene tidak dikenal meski pernah mengikuti ajang Puteri Indonesia pada tahun 1996.

Namun, ia semakin terkenal setelah suaminya ditangkap KPK dan ditangkapnya adik iparnya Ratu Amim Chosia dalam kasus terpisah oleh KPK.

Sementara itu, Ketua DGP Partai Golkar Provinsi Banten Ratu Tatu Chasana memastikan partainya tidak akan merekomendasikan Airin Rakhmi Diani untuk Pilgub Banten. Kepastian itu didapat saat Ratu Tatu dan Airin bertemu Ketua Golkar Bahil Lahadalia untuk membahas pencalonan di Pilgub Banten.

Dalam pertemuan tersebut dijelaskan alasan tidak merekomendasikan Partai Golkar kepada Aireen.

“Jadi alhamdulillah tadi malam saya bertemu dengan Ketua Umum Bahlil bersama Bu Airin, dan Sekjen juga ada di sana dan beliau, Ketua Umum, mengatakan dengan sepenuh hati bahwa rekomendasi ini tidak bisa diberikan kepada Bu. Airin, kata Ratu Tatu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *