JAKARTA – Perayaan Idul Adha ibarat menyembelih daging, sapi, atau kambing. Namun masih banyak masyarakat yang melakukan kesalahan dalam menyimpan dan mengolah daging kurban.
Wakil Ketua Halal Center UGM Nanung Danar Dono mengatakan, daging kurban harus segera dimasak atau disimpan setelah dikeluarkan dari tubuh karena semakin lama dibiarkan maka semakin banyak mikroorganisme yang bertahan dan tumbuh di dalam daging. .
“Jangan biarkan mikroorganisme tumbuh di dalam daging, maka segera dimasak atau disimpan,” jelas Nanung, Kamis (9 September 2024).
Nanung mengingatkan, dalam penyimpanan daging kurban harus dijaga kualitasnya. Itu saja, jika kotor segera cuci dengan air bersih dan segera masak.
Jika daging masih bersih tidak perlu dicuci dan bisa langsung disimpan. Selain itu, saat menyimpan daging kurban, potong kecil-kecil dan masukkan ke dalam 1 kg plastik transparan.
“Daging jangan langsung dimasukkan ke dalam lemari es. Pindahkan terlebih dahulu ke dalam lemari es selama 12-24 jam,” kata dosen Fakultas Peternakan UGM ini.
Teknologi peleburan
Thawing merupakan proses atau upaya mengembalikan kelembutan daging beku. Lantas, bagaimana proses pencernaan yang benar?
Berikut tipsnya:
1. Jangan memasak daging beku yang baru dikeluarkan dari kulkas.
2. Masukkan daging ke dalam bungkus plastik.
3. Letakkan daging di bawah air keran (suhu ruangan).
4. Jika sudah empuk kembali, buka kantongnya, cuci dagingnya, lalu cuci beberapa kali hingga daging benar-benar bersih.
Nanon juga mengingatkan masyarakat untuk sangat berhati-hati dalam memilih hewan kurban. Selain memilih hewan kurban yang sehat, masyarakat diimbau untuk tidak membeli hewan kurban yang disembunyikan di tong sampah. “Berhati-hatilah dalam mengonsumsi limbah logam berat,” saran Nanon.