CHINA – Drone Tiongkok berhasil mendarat di sisi jauh Bulan, tempat yang belum dijelajahi dan belum ada yang mencoba mencapainya.
Badan Antariksa Nasional China (CNSA) mengatakan misi tersebut bertujuan untuk menerima sekitar 2 kg (4,4 pon) material menggunakan bor dan lengan kendali.
Cekungan Aitken Kutub Selatan, sebuah kawah tumbukan, adalah salah satu kawah terbesar yang diketahui di tata surya.
Profesor John Pernet-Fisher, pakar ilmu bulan di Universitas Manchester, mengatakan bahwa dari sana wahana tersebut dapat mengumpulkan material dari mantel bulan, yang merupakan inti Bulan.
Kutub Selatan Bulan adalah wilayah berikutnya dalam misi bulan, dan banyak negara sangat tertarik untuk memahami wilayah tersebut karena kemungkinan besar terdapat es.
Akses terhadap air akan meningkatkan peluang keberhasilan membangun pangkalan manusia di Bulan untuk penelitian ilmiah.
Jika misinya berhasil, pesawat itu akan kembali ke Bumi dengan sampel berharga dalam kapsul kembali khusus.
Bahan tersebut akan disimpan dalam kondisi khusus agar tetap bersih.
Para ilmuwan di Tiongkok akan menjadi orang pertama yang mendapatkan kesempatan untuk menganalisis batuan tersebut, dan nantinya para peneliti di seluruh dunia juga dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
China telah meluncurkan misi mengumpulkan sampel dari Bulan untuk kedua kalinya.
Pada tahun 2020, Chang’e 5 mengembalikan 1,7 kg material dari wilayah bernama Oceanus Procellarum di sisi dekat Bulan.
Tiongkok merencanakan tiga misi lagi pada dekade ini untuk mencari air di bulan dan menjajaki pendirian pangkalan permanen di sana.
Rencana ambisius Beijing adalah membuat astronot Tiongkok berjalan di bulan sekitar tahun 2030.
Amerika Serikat (AS) juga berencana mengirim astronot kembali ke Bulan, dan NASA berencana meluncurkan misi Artemis 3 pada tahun 2026.
