JAKARTA – Makanya dinamakan Warung Madura dan buka 24 jam. Selain itu, toko klontong juga banyak terdapat di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Beberapa orang bertanya-tanya mengapa disebut Warung Madura dan sejarahnya yang terkenal. Selain itu, dikenal buka untuk bisnis 24 jam sehari. Jadi apa alasannya?
Ternyata alasan dinamakan warung Madura dan buka 24 jam ini karena yang menjualnya adalah orang Madura asli dan turun temurun. Pasalnya, banyak pendatang asal Madura yang memutuskan membuka dapur umum.
Berawal dari seorang perantau asal Sumenep yang sukses menjalankan tokonya di kota besar. Kabar keberhasilan tersebut langsung tersebar di kotanya.
Oleh karena itu, orang-orang terdekatnya pun tertarik dengan jenis usaha yang sama. Selain itu, semangat nomaden yang melekat pada masyarakat Madura semakin menguatkan tekad mereka untuk membuka warung yang kini dikenal dengan nama Warung Madura.
Warung Madura berkembang pesat dari hari ke hari. Sebab pilar-pilar Madura mempunyai keindahan tersendiri.
Barang-barang yang dijual di sana ramah di kantong. Faktor ini penting bagi sebagian masyarakat yang lebih suka berbelanja di warung Madura.
Sementara itu, warung-warung Madura menciptakan keunggulan tersendiri untuk bersaing dengan franchise-franchise besar yang kini ada dimana-mana. Salah satunya dengan strategi operasional yang buka 24 jam, sehingga masyarakat mudah membeli kebutuhannya, bahkan hingga larut malam.
Berikut fakta-fakta booth Madura yang dilansir berbagai sumber:
1. Karyawannya banyak
Beberapa fakta dari usaha warung makan madura ini pedagang atau pelayannya biasanya berganti shift, hal ini jarang dilakukan oleh para pelaku usaha warung, apalagi karena mereka mempunyai banyak barang, bagaimana cara menghitung arus barang dan cara menghitungnya. keuangan.
2. Pedagang sering menggunakan sarung
Para pedagangnya, baik laki-laki maupun perempuan, biasanya memakai sarung, hal yang sepertinya sudah biasa dilakukan para pemilik warung Madura.
3. Pengasuh cantik
Tidak ditemukan kios-kios besar atau padat, kemungkinan disesuaikan dengan sempitnya tempat secara umum.