Inilah Alasan Yordania dan Arab Saudi Diduga Membantu Israel saat Diserang Iran

Iran – Israel menerima serangan drone dan rudal dari Iran pada Sabtu malam (13/04/2024). Motif di balik serangan itu adalah balas dendam atas serangan Israel sebelumnya terhadap konsulat Iran di Suriah pada 1 April.

Dilansir DW, upaya Israel untuk mencegah masuknya drone dan rudal yang menyebabkan kerusakan mematikan di banyak wilayah di Israel telah dibantu oleh sekutu Israel, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis. Namun ada pihak tak terduga yang turut membantu dan datang dari negara Arab, yakni Yordania dan Arab Saudi.

Hubungan Israel dengan kedua negara Arab tersebut tidak bisa dikatakan memiliki sejarah yang mulus di masa lalu. Jadi mengapa Yordania dan Arab Saudi bersedia membantu Israel melawan serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran? Menurut CIC, alasan kesediaan Yordania dan Arab Saudi untuk membantu Israel menggagalkan serangan beragam, kompleks, dan mungkin hanya mementingkan diri sendiri.

Serangan yang dilancarkan Iran sebenarnya telah berhasil dihalau oleh hampir seluruh kekuatan pertahanan Israel, bersama dengan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania. Namun mengutip CBC, di sini Yordania berperan lebih aktif dengan membantu menembak jatuh drone yang terbang di wilayah udaranya dan mengizinkan jet Israel memasuki wilayah udaranya. Mairav ​​​​​​Johnsen, analis senior di International Crisis Group, mengatakan partisipasi Jordan sangat luar biasa. Penilaian yang “sangat luar biasa” ini mengacu pada permusuhan Israel terhadap Yordania yang berlangsung selama bertahun-tahun dan baru berakhir pada tahun 1994 ketika kedua negara menjalin hubungan diplomatik dengan perjanjian damai.

“Yordania juga menentang tindakan Israel di Gaza, namun bantuan Yordania dalam memerangi serangan Iran menunjukkan bahwa kepentingan keamanan bersama Yordania dan Israel sangat penting,” kata Ghaith al-Omari, peneliti senior di Washington Institute on the Near East. kebijakan.

“Memang ada ketegangan politik antara Israel dan Yordania, namun terlepas dari itu, hubungan militer dan intelijen tidak pernah berhenti,” lanjutnya kepada The Times of Israel, seperti dikutip CBS.

Yordania bersikeras bahwa tindakan mereka adalah untuk melindungi keamanan mereka sendiri ketika rudal Iran melewati wilayah udara mereka. Brian Cutulil, peneliti senior kebijakan luar negeri AS di Middle East Institute, setuju bahwa respons pertama dan terpenting Yordania adalah membela diri.

Pihak Yordania juga mengirimkan pesan dari Brian Cutul yang menekankan bahwa Yordania dan Israel memiliki kepentingan bersama dalam menjamin keamanan wilayah udara mereka.

Ada alasan lain atas aktivisme Yordania dalam membantu Israel memerangi serangan rudal Iran. Yordania berada dalam situasi yang rapuh karena penduduknya, yang mencakup banyak warga Palestina, membenci perjanjian damai dengan Israel. Mengingat Israel saat ini sedang berperang dan menyerang Palestina, masyarakat Yordania secara luas menentang perang di Gaza. Selain itu, Yordania berbatasan langsung dengan Israel sehingga menjadikannya salah satu negara yang paling terdampak karena bisa terkena dampak langsung.

Oleh karena itu, selain dekat dengan Amerika Serikat dan Israel untuk mendapatkan dukungan keamanan, politik, diplomatik, dan pembangunan, Yordania juga membantu membela Israel. Thomas Juneau, asisten profesor di Sekolah Pascasarjana Urusan Publik dan Internasional Universitas Ottawa, mengatakan bantuan Yordania kepada Israel adalah salah satu cara negara itu berupaya untuk mencegahnya meningkat.

Sementara itu, keterlibatan Arab Saudi dalam mendukung Israel bisa menjadi tanda kekhawatiran lainnya terhadap serangan Iran. Saingan Arab Saudi, Iran, memulihkan hubungan diplomatik tahun lalu dengan bantuan Tiongkok. Iran masih dianggap sebagai ancaman bagi Arab Saudi, itulah sebabnya terjalinnya kerja sama antara Arab Saudi dan Israel. “Arab Saudi dan Israel mempunyai musuh yang sama, yaitu Iran, yang menjadi pendorong utama semua kerja sama ini,” kata Juneau.

Juneau juga mengatakan, sebelum perang di Gaza, ada pembicaraan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Sebagai imbalannya, AS menghadiahi Arab Saudi dengan kontrak pertahanan AS. Perundingan terhenti namun Arab Saudi ingin memulai kembali perundingan. Pecahnya perang di Gaza meningkatkan prospek kesepakatan pertahanan Arab Saudi dengan Amerika Serikat karena kesepakatan tersebut semakin memperjelas kekuatan ancaman Iran terhadap keamanan regional.

Dukungan yang diberikan Yordania dan Arab Saudi kepada Israel didasarkan pada menjaga keamanan regional. Yordania, yang membutuhkan dukungan Amerika Serikat dan Israel serta rentan terhadap serangan Israel sendiri, tidak dapat melakukan perannya dengan membantu Israel.

Sama seperti Israel yang menganggap Iran sebagai musuh, Arab Saudi yang merasa Iran masih menjadi ancaman bagi kerajaannya pun mempertemukan kedua negara ini untuk saling melindungi dari kemungkinan serangan besar oleh Iran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *