Israel Bunuh 180 Anggota Hamas di Rafah Sejauh Ini, Termasuk Komandan Batalion di Jabalia

RAFAH – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukan Israel telah membunuh sekitar 180 anggota Hamas di Rafah sejauh ini.

Juru bicara militer Israel, Wakil Laksamana Daniel Hagari, menekankan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa pihaknya akan terus mengejar semua anggota Hamas di Gaza, termasuk Rafah.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan yang ditargetkan di Beit Hanoun untuk menghancurkan teroris dan menemukan serta menyerang infrastruktur Hamas di bawah dan di atas.

Israel membenarkan bahwa operasinya menewaskan komandan batalion Beit Hanu Hamas, Hussein Fiad, di wilayah bawah tanah Jabalia di Gaza utara.

“Fiadh bertanggung jawab atas penembakan sejumlah besar roket anti-tank yang ditembakkan ke wilayah Israel selama perang, serta tembakan mortir besar-besaran terhadap komunitas Israel di Jalur Gaza utara,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Seorang pejabat senior keamanan Hamas, Dia Al-Din Al-Shurafa, juga tewas dalam serangan Israel saat mengunjungi daerah pemukiman di Kota Gaza, kata Kementerian Dalam Negeri yang dikuasai Hamas di Gaza.

Tentara Israel menyatakan tiga tentaranya tewas dalam pertempuran pada Rabu, 22 Mei 2024, sehingga jumlah korban tewas menjadi 286 orang sejak serangan Gaza dimulai pada 20 Oktober.

Pada saat yang sama, pasukan Israel meningkatkan serangan darat di Jabalia, di mana tentara menghancurkan beberapa daerah pemukiman, dan menyerang kota terdekat Beit Hanoun, sebuah daerah di mana Israel mengumumkan operasi besarnya beberapa bulan lalu. Israel mengatakan mereka harus kembali untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di sana.

Media Hamas melaporkan bahwa dua belas warga Palestina tewas dalam serangan udara terhadap toko Kementerian Kesejahteraan di sebelah timur kota Deir al-Balah di Gaza tengah, dan sepuluh lainnya tewas dalam serangan udara terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Gaza.

Pejabat medis mengatakan bahwa selain unit perawatan intensif dan unit neonatal, listrik juga padam di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza karena kekurangan bahan bakar yang sangat besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *