Joe Biden dan Zelensky Tanda Tangani Perjanjian Keamanan Bilateral Selama 10 Tahun, Termasuk Keanggotaan Ukraina di NATO

ITALIA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menandatangani perjanjian keamanan bilateral berdurasi 10 tahun pada Kamis (13/6/2024). Perjanjian ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan Ukraina terhadap Rusia dan mendekatkan Ukraina ke keanggotaan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).

Perjanjian tersebut, yang ditandatangani di sela-sela KTT G7 di Italia, bertujuan untuk memaksa pemerintahan AS berikutnya untuk mendukung Ukraina, bahkan jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan pemilu pada bulan November.

“Tujuan kami adalah memperkuat kemampuan pertahanan dan pencegahan Ukraina yang kredibel dalam jangka panjang,” kata Biden dalam konferensi pers bersama dengan Zelenskiy, dikutip Reuters.

Ia juga mengirimkan pesan G7 kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. “Anda tidak bisa menunggu kami keluar. Anda tidak bisa memecah belah,” jelasnya.

Kelompok negara-negara kaya juga menyetujui pinjaman $50 miliar untuk Ukraina yang didukung oleh dana dari aset Rusia yang dibekukan.

Perjanjian keamanan AS-Ukraina merupakan kerangka kerja upaya jangka panjang untuk membantu mengembangkan angkatan bersenjata Ukraina yang menua dan berfungsi sebagai batu loncatan menuju keanggotaan Ukraina di NATO, menurut perjanjian tersebut.

Presiden Ukraina menyebut perjanjian itu bersejarah dan menjadi jembatan bagi keanggotaan negaranya di NATO. “Ini adalah kesepakatan tentang keamanan dan juga perlindungan nyawa manusia,” ujarnya.

Zelenskiy telah lama mengupayakan keanggotaan NATO, namun sekutunya belum mengambil langkah itu. Aliansi Barat menganggap setiap serangan yang dilancarkan terhadap salah satu dari 32 anggotanya sebagai serangan terhadap seluruh anggotanya berdasarkan klausul Pasal Lima.

Jika terjadi serangan bersenjata atau ancaman serupa terhadap Ukraina, para pejabat senior AS dan Ukraina akan bertemu dalam waktu 24 jam untuk membahas tanggapan dan menentukan kebutuhan pertahanan tambahan apa yang dibutuhkan Ukraina, kata perjanjian tersebut.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Amerika Serikat menegaskan kembali dukungannya terhadap pertahanan kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, di tengah dorongan baru Rusia terhadap front timur Ukraina.

Perjanjian tersebut juga menguraikan rencana untuk mengembangkan industri pertahanan Ukraina dan memperluas militernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *