JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menamai gedung kantor kepresidenan di Penajam Paser utara, ibu kota negara kepulauan (IKN), sebagai Istana Garuda.
Katanya, bukan Istana Garuda yang menjadi kantor kepresidenan, melainkan Istana Garuda yang berada di bawah Gedung Negara, nama resminya adalah Istana Garuda. “Rumah Negara ada di sana,” kata Plt Direktur IKN Basuki Khadimuljono usai rapat internal dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Garuda IKN pada 29/07/2024.
Basuki juga melaporkan kejadian terkini di IKN. Bahkan, Presiden Jokowi juga memberikan dua arahan dalam pertemuan tersebut. Pertama, agar tidak mengecualikan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan IKN.
“Banyak hal yang kami laporkan dulu ke Plt Direktur, dia tanggapi dan memberi arahan, dan pertama dia fokus pada pentingnya peran serta masyarakat, khususnya dalam pembentukan struktur IKN ini. Masyarakat dipinggirkan, disingkirkan, bahkan diusir.” di sekitar IKN akan menjadi prioritas,” ujarnya.
Kedua, kata Basuki, Presiden Jokowi ingin mempercepat proses perizinan agar lebih mudah berinvestasi di IKN. Tak hanya itu, pengurus IKN harus menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia, kata Basuki.
Kedua, terkait investasi, kata dia, IKN ini akan menjadi contoh penyelenggaraan negara yang baik dan cepat. Sekarang sudah cukup baik, namun harus lebih cepat, karena semua izin ditujukan untuk membuatnya lebih cepat. “Ini akan menjadi contoh bagi pemerintah kota lainnya,” kata Basuki.
Lebih lanjut, Basuki menegaskan, Presiden Jokowi ingin pengembangan IKN tidak menggusur masyarakat. Apalagi, saat ini lahan di IKN seluas 256 ribu hektare yang dikuasai negara.
“Jadi dengan peran serta masyarakat, karena menurut presiden kita punya 256.000 hektar, kita tidak boleh menggusur masyarakat tapi kalau bisa cari tempat yang lebih baik untuk dimukimkan kembali,” ujarnya.