Kasus Investasi Taspen, KPK Temukan Ada Ratusan Miliar Rupiah Diduga Fiktif

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan adanya kegiatan investasi bodong yang melibatkan perusahaan lain di PT Taspen pada tahun 2019.

Ketua Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya telah menemukan dugaan awal bahwa investasi fiktif tersebut bernilai ratusan miliar rupee.

“Ini merupakan indikasi awal sepanjang penyelidikan sejauh ini. Tidak semua, tapi kenyataannya ada ratusan miliar dana yang diduga palsu,” kata Ali kepada wartawan, Jumat (3 Mei 2024).

Ali menjelaskan, pihaknya terus mengumpulkan informasi terkait hal tersebut. Untuk itu, KPK berencana memanggil saksi dan tersangka.

“Kalau cukup kawan, baik itu identifikasi awal tersangka maupun proses penyidikan harus segera ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. ? “Pasti akan berhasil,” katanya.

Sebelumnya, dia bertanya kepada Labuan Nababan, Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Keuangan PT Taspen (Persero) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Jumat 26 April 2024 tentang kasus investasi hipotetis senilai Rp 1 triliun.

Labuan Nababan (Senior Vice President Investasi, Modal, dan Pasar Uang PT Taspen (Persero) sejak 1 Maret 2021 hingga sekarang) hadir sebagai saksi dan membenarkan nilai investasi Taspen kurang lebih Rp 1. Ali Fikri, Kepala Bagian Pelaporan KPK, mengatakan dalam keterangannya, Senin, 29 April 2024.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menggeledah beberapa tempat di Jakarta pada 7 dan 8 Maret atas dugaan keterlibatan skandal korupsi.

Bangunan yang dimaksud adalah dua vila yang terletak di Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur. Tempat tinggal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat; Salah satu huniannya terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Salah satu unit di Apartemen Belleza Jakarta Selatan.

Menurut Ali, setelah menggeledah kelima rumah tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat sejumlah catatan investasi.

“Saat penggeledahan (3 Juli), ditemukan dan disita barang bukti seperti dokumen dan catatan investasi keuangan. peralatan elektronik dan sejumlah uang asing diduga dapat menjelaskan dugaan perilaku tersangka,” kata Ali dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa, 12 Maret 2024.

“Penyitaan langsung dan hasil analisa barang bukti dibuktikan dengan keterangan saksi. “Tim penyidik ​​akan segera menyelenggarakannya,” ujarnya.

Kemudian, pada 8 Maret, dilakukan penggeledahan di dua lokasi yakni kantor PTT Taspen di Jakarta Pusat dan kantor swasta yang berlokasi di Gedung Perkantoran 8 SCBD di Jakarta Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *