Kebakaran Apartemen Kuwait Tewaskan 50 Orang, Polisi Tangkap 3 Orang

KUWAIT – Pihak berwenang Kuwait mengumumkan Kamis (13/6/2024) bahwa tiga orang telah ditangkap atas dugaan pembunuhan dalam kebakaran gedung apartemen yang menewaskan 50 pekerja migran, sebagian besar warga India.

Tiga warga Filipina termasuk di antara korban tewas setelah kebakaran yang menimbulkan asap hitam mengepul dari gedung enam lantai di selatan Kuwait dan melukai puluhan orang.

Sebagian besar penduduk Kuwait yang kaya minyak, berjumlah lebih dari 4 juta jiwa, terdiri dari orang asing, sebagian besar berasal dari Asia Selatan dan Tenggara, yang bekerja di sektor konstruksi dan jasa.

Kebakaran terjadi pada Rabu (6/12/2024) dini hari di kawasan Mangafi, tempat tinggal banyak pekerja migran, di dasar sebuah rumah yang dihuni hampir 200 pekerja.

“Salah satu korban luka meninggal tadi malam,” kata Menteri Luar Negeri Kuwait Abdullah Al-Yahya kepada wartawan setelah 49 orang dinyatakan tewas pada Rabu (12/6/2024), lapor AFP.

“Korban tewas terbanyak adalah orang India. Ada juga warga negara lain, tapi saya tidak ingat persisnya,” lanjutnya.

Menurut sumber pemadam kebakaran, banyak korban tewas dan terluka yang mati lemas akibat menghirup asap setelah terjebak di dalam gedung yang terbakar.

Jaksa mengatakan seorang warga negara Kuwait dan dua orang asing ditahan karena dicurigai melakukan pembunuhan setelah mereka mengabaikan prosedur keselamatan dan peraturan pemadaman kebakaran.

Usai pemeriksaan, pihak pemadam kebakaran mengumumkan bahwa api bermula dari korsleting listrik di ruang jaga lantai satu.

Pada Rabu (12/06/2024), Menteri Dalam Negeri Sheikh Fahd Al-Yousef bersumpah untuk mengatasi kepadatan yang berlebihan dan kelalaian tenaga kerja serta mengancam akan menutup gedung mana pun yang melanggar aturan keselamatan.

Teman dan kerabat para korban, yang termasuk di antara jutaan warga Asia yang tinggal dan bekerja di negara-negara Teluk yang kaya untuk mengirimkan uang kepada keluarga mereka, terkejut dengan tragedi tersebut.

“Seluruh desa Shameer Umarudheen berduka,” kata Safedu, seorang kerabat korban meninggal berusia 33 tahun dari Kollam di negara bagian Kerala, India selatan.

“Dia pria yang menyenangkan. Selalu ramah kepada semua orang di sekitarnya,” lanjutnya.

“Dia tidak berasal dari keluarga kaya, jadi kepergiannya ke Kuwait adalah kesempatan bagi keluarganya untuk berbuat lebih baik,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *