Kementerian PPPA Beri Pendampingan ke Anak Wanita yang Dimutilasi oleh Suaminya di Ciamis

JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan sejumlah bantuan kepada putra perempuan bernama Yandi yang diamputasi suaminya Darsum, 50, di Dusun Sintangjaya, Desa Sisontrol, Kabupaten Siam, Jawa Barat.

Wakil Menteri Hak Perempuan PPPA Ratna Susianavathy mengatakan, pihaknya melalui Komite Pelayanan Perempuan dan Anak (SAPA) telah menghubungi Divisi Penegakan Teknis (UPTD) Siam untuk melanjutkan pendampingan. Anak-anak yang terkena dampak sangat dibutuhkan

Kementerian PPPA akan terus memantau perkembangan kasus yang menimpa polisi Siam, kata Ratna dalam keterangannya, Sabtu (4/5/2024).

 Baca selengkapnya:

Ratna mengatakan, kejadian tersebut menunjukkan bahwa perempuan masih rentan terhadap kekerasan. Dari data Sistem Informasi Perlindungan Perempuan dan Anak Online (Simfoni PBA) tahun 2022, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan tercatat sebanyak 11.266 kasus dengan korban sebanyak 11.538 orang dan sebagian besar korban adalah pasangan.

Ia pun mengaku sangat khawatir dengan kejadian menyedihkan tersebut. Ratna juga mengutuk kekerasan tersebut.

 Baca selengkapnya:

“Kami turut prihatin atas terjadinya kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan meninggalnya korban di Kabupaten Siam, Jawa Barat,” ujarnya.

Oleh karena itu, kami mengapresiasi pihak kepolisian yang menangkap pelaku dan menghimbau agar kasus ini diusut tuntas dan menjatuhkan hukuman kepada pelaku sesuai dengan hukum dan ketertiban. Tim layanan SAPA akan segera turun ke lapangan, ”ujarnya. Ditambahkan.

Ratna mengimbau masyarakat, khususnya perempuan, untuk menyadarkan masyarakat akan berbagai ancaman dan kekejaman. Jika Anda melihat perilaku depresi dari orang yang Anda sayangi, penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Ratna meminta seluruh perempuan di masyarakat yang pernah mendengar, melihat atau mengetahui tentang kekerasan, serta seluruh perempuan yang pernah mengalaminya, untuk berani melapor.

Masyarakat dapat melaporkan pelecehan melalui call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111 129 129, tutupnya.

Yanti awalnya diketahui dibunuh suaminya pada Jumat pagi, 3 Mei 2024 di Siam, Sistrol, Sinthangjeya. Pelaku pun memotong tubuh korban lalu meletakkan baskom daging di area penjagaan. Suaminya mencoba bunuh diri setelah membunuh istrinya.

Tarsum memutuskan untuk membunuh istrinya secara brutal karena mengaku mendapat bisikan gaib.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *