Kenapa Ikan Aligator Dilarang Dipelihara di Indonesia? Ini Alasannya

JAKARTA – Mengapa memelihara ikan buaya dilarang di Indonesia? Inilah alasannya hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Hal ini terkait dengan viralnya kasus seorang kakek yang divonis 5 bulan penjara karena memelihara buaya di Malang.

Lalu mengapa buaya dilarang di Indonesia? Hal ini dikarenakan:

1. Dianggap berbahaya

Menurut UU 31/2004 yang menjadi UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41/2014, terdapat 152 jenis ikan yang tergolong berbahaya dan invasif. Sejak bulan Juli, aturan tersebut telah diumumkan kepada masyarakat.

2. Potensi kerusakan ekosistem

Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMF) mengklasifikasikan buaya sebagai salah satu jenis ikan yang dilarang dipelihara, diperdagangkan atau dilepasliarkan di perairan Indonesia untuk melindungi keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem setempat.

Pasalnya, ikan aligator atau aligator salju merupakan spesies invasif sehingga dilarang dipelihara karena berpotensi membahayakan ekosistem setempat.

Kemudian, buaya bisa memangsa berbagai spesies ikan asli yang tidak memiliki pertahanan memadai untuk menghadapi predator sekuat itu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi ikan asli, kerusakan rantai makanan, dan gangguan keanekaragaman hayati perairan.

3. Berpotensi invasif

Ikan buaya adalah spesies invasif. Jika dilepaskan ke lingkungan perairan atau tidak sengaja dilepaskan di Indonesia, penyakit ini dapat berkembang biak dan menyebar dengan cepat.

Spesies invasif mendominasi habitat baru, menggantikan spesies asli, dan memberikan dampak negatif terhadap ekosistem lokal. Kasus serupa juga terjadi pada beberapa spesies ikan lain yang dilepasliarkan ke perairan Indonesia sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati secara serius.

4. Bahaya bagi manusia

Ikan buaya memiliki gigi yang tajam dan kekuatan yang besar sehingga dapat berbahaya bagi manusia. Di Indonesia, ikan ini dikhawatirkan dapat membahayakan manusia, terutama di perairan umum seperti sungai dan danau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *