Kenapa Parfum Kebanyakan Mengandung Alkohol?

Para pembuat parfum biasanya menggunakan alkohol sebagai bahannya. Namun, beberapa jenis alkohol digunakan dalam parfum, termasuk etanol, isopropil miristat, dan monopropilen glikol.

Masing-masing alkohol tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Misalnya etanol untuk menghilangkan bau, isopropil miristat untuk mencampur bahan dengan baik, dan monopropilen glikol untuk mengontrol penguapan.

Hal senada juga diungkapkan pakar parfum Ariadna, kebanyakan parfum mengandung alkohol. Namun parfum sering kali ditambahkan minyak atsiri yang membuat kayu, herba, bunga, buah-buahan, dan bahan alami lainnya menjadi harum.

“Agar parfumnya mudah menguap sehingga kita bisa lebih menikmati parfumnya,” ujarnya.

Ariadna menambahkan, alkohol digunakan untuk mencegah cairan menempel di kulit. Sebab jika minyaknya terlalu banyak, kulit akan terasa tidak nyaman.

“Parfum juga tidak mengandung air, karena komposisinya ada batasnya. Minyak yang digunakan dalam minyak wangi itu terbatas, padahal orang menginginkan aroma yang lebih tinggi, performa yang lebih baik, dan basis alkohol yang lebih baik,” kata Ariadna.

Biasanya, lanjut Arien, parfum mengandung alkohol lebih dari 50 persen. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, alkohol yang digunakan halal, karena parfum yang digunakan dianggap halal,” tutupnya.

(mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *