Kenapa Saldo KJP di Buku Tabungan dan ATM Berbeda? Ini Penjelasannya

JACARTA – Mengapa KJP disamakan dengan mesin kasir dan ATM yang berbeda? Inilah penjelasannya. Kartu Jakarta Pintar (KJP) diberikan kepada siswa yang tidak mampu.

Siswa yang bekerja adalah siswa SD hingga SMP yang dinyatakan cacat fisik dan penyandang disabilitas yang penghasilan orang tuanya tidak mencukupi kebutuhan pendidikan dasar. Kamis (26/9/2024) kata KJP Plus situs Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, “Kebutuhan pendidikan masih tersedia. Barang-barang yang dimaksud antara lain: pakaian, sepatu, dan tas sekolah, biaya transportasi, makanan, dan biaya tambahan sekolah.”

Siswa yang telah memenuhi syarat dan dokumen untuk mengikuti program Kartu Jakarta Pintar (KJP) selanjutnya akan mendapatkan rekening Bank DKI. JakOne Mobile Bank juga merupakan m-banking yang digunakan untuk DKI

“Untuk mendapatkan verifikasi saldo KJP positif, penerima harus mengunduh dan mengaktifkan Jacon Mobile.” Termasuk memantau saldo, penarikan tunai dan penarikan, belanja sesuai permintaan dan penarikan – akan memudahkan penyimpanan bukti pembayaran,” demikian laman JakOne seluler.

Lalu kenapa saldo KJP di tabungan dan ATM berbeda?

Pemprov DKI menjelaskan alasan KJP masih memiliki sisa uang di buku tabungan dan ATM. Saldo ATM adalah sejumlah uang yang dapat digunakan untuk pembelian, sedangkan saldo rekening tabungan adalah jumlah seluruh uang yang ada di rekening tersebut.

Berbeda dengan saldo ini, karena dana KJP Plus ditransfer ke rekening mahasiswa setiap semester, namun disalurkan seiring waktu (biasanya bulanan dan berkala per semester) ke satu kartu yang saldonya bisa dicek di ATM.

Inilah penjelasan mengapa saldo KJP di Buku Kas dan ATM berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *