Ketahui 6 Penyebab Rem Mobil Ngempos hingga Masuk Angin

Rem merupakan bagian terpenting pada kendaraan dan memerlukan perawatan ekstra agar dapat berfungsi dengan baik. Jika terjadi masalah maka dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Pemilik mobil wajib mengecek kondisi rem setiap hari sebelum memulai aktivitas, cara termudah adalah dengan menginjak pedal rem.

Hal ini dapat memberikan informasi awal apakah rem mobil berfungsi dengan baik atau perlu diperbaiki.

Jika pedal rem terasa terlalu ringan dan terlalu lama disebut rem kempes atau dingin.

Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minyak rem sehingga gaya tekan tidak maksimal dan udara masuk ke saluran rem.

Dikutip dari Suzuki.co.id, ada banyak penyebab rem kempes atau dingin yang bisa dihindari oleh pemilik mobil.

1. Pengaruh sistem pengereman anti-lock (ABS).

Mobil masa kini sudah dilengkapi dengan sistem pengereman ABS yang tujuannya untuk mencegah ban terkunci saat pengereman mendadak. Hal ini memungkinkan pengemudi menghindari kecelakaan dengan mengubah arah mobil.

Namun sistem ABS membuat pengereman terasa lemah karena saat pedal diinjak, minyak rem akan terkompresi dan melewati pompa ABS terlebih dahulu.

Pompa ABS akan melepaskan tekanan pada pedal rem saat mobil dalam keadaan diam, sehingga suara pompa akan terdengar oleh pengemudi saat rem diinjak.

Efek ini sangat umum terjadi pada kendaraan dengan sistem ABS dan hanya terjadi saat mobil tidak bergerak. Lain cerita jika pedal rem diinjak terlalu lama, maka penyebabnya bukan pada sistem ABS.

2. Udara masuk ke sistem hidrolik rem

Penyebab rem mobil kempes yang paling umum adalah udara yang masuk ke sistem hidrolik rem. Pasalnya, pengereman mobil menggunakan sistem hidrolik yang memompa minyak rem ke kaliper.

Jika jumlah minyak rem di reservoir berkurang, gelembung udara akan masuk ke saluran rem. Sumber udara dari rem yang terlalu dalam saat Anda menginjaknya, disebut dengan brake bleed.

Asupan udara ini sangat umum karena mudah dibuat. Ketika tekanan minyak rem naik, maka tekanan hidrolik justru akan menyerap udara di saluran hidrolik. Akibatnya kaliper rem tidak mendapat tekanan hidrolik.

Cara mudah untuk mengatasi udara yang masuk ke sistem hidrolik adalah dengan mengeluarkannya. Caranya dengan menarik pedal rem sambil menyetel kaliper hingga pedal terasa berat saat ditekan.

3. Kerusakan pada master rem

Master rem memainkan peran yang sangat penting dalam sistem pengereman mobil, karena ia berfungsi mengubah cahaya dari bilah yang terhuyung-huyung menjadi tekanan hidrolik. Master rem yang bermasalah pasti akan mempengaruhi besarnya tekanan yang dihasilkan.

Tekanan yang seharusnya besar menjadi kecil sehingga menyebabkan rem berfungsi saat pedal diinjak. Masalah ini bisa disebabkan oleh piston pada master rem yang tidak berfungsi dengan baik.

Saat pedal rem diinjak, pompa yang ada di master rem akan mendorong minyak rem ke saluran rem hingga dialirkan ke kaliper. Selalu terdapat celah pada piston dan silinder yang seringkali menyebabkan kebocoran pada master rem.

Hal ini juga dapat menyebabkan rem mobil kekurangan udara karena minyak rem terkuras dan sistem rem tidak mempunyai tenaga.

4. Minyak rem habis

Salah satu hal yang harus diperhatikan pemilik mobil adalah memeriksa jumlah minyak rem pada reservoir. Apabila jumlahnya kurang, maka harus segera diisi sesuai batas yang telah ditetapkan.

Minyak rem yang bocor dapat dengan mudah memasukkan udara ke dalam saluran sistem rem. Hal ini menyebabkan rem menjadi rusak dan rusak sehingga resiko terjadinya kecelakaan sangat tinggi.

Hal ini disebabkan adanya kebocoran pada pipa-pipa yang digunakan untuk menyalurkan minyak rem sehingga tidak dapat disumbat. Solusi terbaik untuk menghilangkan rem kempes atau rusak adalah dengan mengganti saluran.

5. Kerusakan pada kampas rem

Kampas rem merupakan bagian yang berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan mobil. Perannya yang penting membuat komponen ini harus diperiksa secara berkala di bengkel.

Penggunaan kampas rem asli juga penting untuk mencegah pecah atau kendornya kampas rem pada setrika. Hal ini dapat menyebabkan rem tiba-tiba lepas atau blong saat melakukan pengereman.

Interval penggantian kampas rem mobil yang disarankan adalah 10.000 km depan dan belakang.

6. Sistem rem mengalami vapor lock

Penyebab rem mobil rusak lainnya adalah suhu rem yang terlalu panas sehingga dapat menyebabkan minyak rem mendidih dan menguap. Kondisi ini disebut dengan vapor lock yang disebabkan oleh penekanan pedal rem yang terlalu lama.

Kuncian uap juga dapat menyebabkan rem mobil memerangkap udara karena udara yang dihasilkan oleh uap panas dapat masuk ke saluran rem. Jika hal ini terjadi, pendarahan adalah satu-satunya cara untuk mengatasinya.

Kualitas minyak rem sendiri akan menurun akibat suhu panas, sehingga disarankan untuk mengganti minyak rem setiap 40.000 km.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *