Kisah Alfan Suaib, Pesepakbola Muda Bibit Unggul Jebolan Persebaya Surabaya

Kisah Alfan Suaib menarik. Persebaya merupakan pemain sepak bola muda papan atas asal Surabaya.

Ya, Persebaya Surabaya tak pernah berhenti melahirkan pemain-pemain muda. Setelah Rizki Ridh, Hernand Ari Sutariadi, Marcelin Ferdinand, Tony Firmansjah, kini sosok Alfan Suaib kembali muncul.

Bek kanan Bonek menjadi perbincangan suporter Persebaya setelah penampilannya musim lalu mulai menyedot perhatian. Tak hanya itu, dua laga uji coba melawan Raha FC dan Persibo Bojonegoro juga cukup bagus di pramusim Ligue 1 2024-2025.

Pada Minggu 25 Juni 2024, pada laga melawan FC Rah misalnya, Alfan berhasil mencetak satu gol dan satu assist yang dicetak oleh Bruno Moreira. Peran bek kanannya cukup menonjol dalam bertahan dan menyerang.

Hal serupa juga terjadi pada laga melawan Persib Bojonegoro, keduanya masuk sebagai pemain pengganti, Alfan berhasil mengganggu lini pertahanan Laskar Angling Dharma -julukan Persib. Ia membuat assist ke gawang Bruno Moreira.

Pemegang lisensi Persebayo U-20 ini memang punya skill dan kecepatan. Pada musim 2023-2024, ia dipromosikan ke tim utama dan beberapa kali dipercaya pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster untuk bermain.

Faktanya, selama tiga kali memainkan pertandingan berdurasi 24 menit tersebut, bek kanan tersebut tidak mencatatkan satu gol maupun assist. Namun, ia beberapa kali menyulitkan lawannya dalam bertahan dan menyerang di lapangan.

Alfan mengaku masih belum puas dengan sedikit penampilan yang telah ia lakukan. Ia selalu menambah dan meningkatkan jumlah latihannya untuk memberikan yang terbaik kepada timnya sebagai pemain muda.

“Saya selalu memperbanyak porsi latihan, saya kira itu kuncinya untuk bisa bermain seperti sekarang. Apalagi tim baru saja selesai libur panjang, saya harus memaksakan diri untuk berlatih mandiri,” kata Alfan, saat dikonfirmasi Alfan, Kamis Juli 2018. . 4 tahun 2024

Alfan selalu mendengarkan dan menghormati instruksi dan evaluasi pelatih. Ia sadar sebagai pemain muda ia masih banyak melakukan kesalahan di lapangan. Dia mengubah kesalahan itu menjadi pelajaran dan melakukan perbaikan.

“Saya perlu lebih banyak berlatih dan lebih sering mendengarkan perintah pelatih, misalnya dengan pemain lain seperti Bang Malik,” kata pesepakbola berusia 20 tahun itu.

Baginya, masukan dan kritik adalah hal yang penting. Hal ini untuk mengembangkan keterampilannya agar bisa lebih berkembang lagi.

“Saya harus bekerja lagi. Terima kasih karena selalu membantu saya dan memberi masukan agar saya bisa berkembang lebih jauh lagi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *