Kisah Miris Anders Antonsen, Pebulutangkis Denmark yang Putuskan Pecat sang Pelatih Gara-Gara Main Judi

Okezone akan membahas kisah sedih pemain tunggal putra Denmark Anders Antonsson yang memutuskan mencopot Joachim Persson sebagai pelatih. Antonsson dipecat sebagai pelatih setelah ketahuan berjudi.

Keputusan Antonsson mengakhiri kerja sama dengan Persson jelas bukan keputusan mudah. Apalagi, sang pelatih juga membantunya pulih dari keterpurukan akibat cedera.

Namun tanggung jawab moral sebagai pebulu tangkis profesional membuatnya memutuskan untuk meninggalkan hubungan kerja dengan Antonsson Persson. Juara Malaysia Open 2024 itu juga mengumumkan pemecatan sang pelatih di akun media sosial pribadinya.

“Halo semuanya. Saya segera mengakhiri kontrak kepelatihan saya dengan Joachim. Saya mencoba mencari cara mudah untuk mengkomunikasikan pesan ini,” Antonsson merilis pernyataan melalui akun media sosialnya.

“Joachim dan saya adalah pemain/pelatih sukses dan oleh karena itu keputusan ini akan menimbulkan banyak pertanyaan. Untuk menghindari spekulasi yang diperlukan dan media mencari jawaban, saya ingin menceritakan kisah ini apa adanya,” tambah Antonsson.

“Suatu hari secara kebetulan saya melihat pelatih saya memasang taruhan pada salah satu pertandingan di lapangan”.

Antonsson jelas tak ingin menyeret sang pelatih ke dalam kasus tersebut. Pemain tunggal putra Denmark itu tak lagi bersama Persson di Japan Open 2024 kemarin.

“Sebagai pelatih pemain yang berlaga di BWF, hal ini merupakan pelanggaran. Sebagai pemain yang berlaga di BWF, sebaiknya segera laporkan perilaku tersebut begitu Anda menyadarinya,” lanjut Antosen.

“Kegagalan melaporkan informasi ini melanggar kode etik BWF. Saya ingin menjauhkan diri dari perilaku ini, jadi satu-satunya pilihan adalah melaporkan dan mengakhiri perjanjian kami,” ujarnya.

Anders Antonsson jelas tak ingin menyeret sang pelatih ke dalam kasus tersebut. Pemain tunggal putra Denmark itu tidak bergabung dengan Persson di Japan Open 2024 kemarin.

“Sebagai pelatih pemain yang berlaga di BWF, hal ini merupakan pelanggaran. Sebagai pemain yang berlaga di BWF, sebaiknya segera laporkan perilaku tersebut begitu Anda menyadarinya,” lanjut Antosen.

“Kegagalan melaporkan informasi ini melanggar kode etik BWF. Saya ingin menjauhkan diri dari perilaku ini, jadi satu-satunya pilihan adalah melaporkan dan mengakhiri perjanjian kami,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *