Kisah Perjalanan Karier Eliano dan Tijjani Reijnders, sang Adik Pilih Timnas Indonesia, Kakak Bela Timnas Belanda

Riwayat karir Eliano Reijnders dan Tijjani Reijnders menarik untuk disimak. Karena kedua kakak beradik ini memilih jalur yang berbeda, sang adik memilih timnas Indonesia, sedangkan sang kakak bermain untuk timnas Belanda.

Seperti diketahui, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Mees Hilgers, dan Eliano Reijnders resmi mengumumkan dua calon olahragawan alam Indonesia. Keduanya diumumkan melalui akun Instagram pribadi Menteri BUMN yang sontak menjadi kabar baik bagi Indonesia.

 

Kolaborasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders akan menambah kekuatan tim Garuda. Apalagi di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia, Indonesia masuk grup neraka. Tentunya dengan bertambahnya kekuatan, Indonesia akan semakin percaya diri menghadapi Piala Dunia.

Namun setelah euforia kedatangan senjata baru tim besutan Shin Tae-yong, ada cerita unik soal naturalisasi Eliano Reijnders. Sebab jika ia memilih membela Indonesia, ia akan mempunyai jalan yang sangat berbeda dengan sang kakak, Tijjani Reijnders.

 BACA JUGA:

Ya, Eliano Reijnders merupakan adik dari gelandang AC Milan, Tijjani Reijnders. Keduanya memiliki darah Indonesia dari ibu mereka yang berkebangsaan Maluku.

Nama Tijjani pertama kali didekati PSSI untuk diubah. Hal ini wajar mengingat sang pemain mempunyai sejarah penting. Gelandang berusia 26 tahun itu diketahui pernah bermain untuk beberapa klub papan atas Eredivisie.

Mulai dari FC Twente, PEC Zwolle, RKC Waalwijk, AZ Alkmaar yang membela AC Milan di Serie A. Sayangnya, sang pemain menolak membela Garuda dan ingin membela timnas Belanda. Di Euro 2024, ia menjadi kapten tim Van Oranje untuk mencapai semifinal.

Berbeda dengan sang kakak, Eliano Reijnders tak ingin membela timnas Belanda. Tentu saja pemain klub PEC Zwolle itu dengan senang hati memilih menjalani proses alami dan melindungi tanah air ibunya, yakni Indonesia.

Meski tak sehebat sang kakak, kesuksesan Eliano Reijnder tak bisa dianggap remeh. Dia bermain untuk FC Twente Youth, Jong Utrecht dan PEC Zwolle. Faktanya, dia adalah pemain hebat untuk Zwolle di usia 23 tahun.

Dengan kakak beradik yang memilih jalan berbeda, perang saudara antara Tijjani Reijnders dan timnas Belanda melawan Eliano Reijnders dengan timnas Indonesia pun tak terelakkan. Namun, hal itu hanya bisa terjadi jika sama-sama lolos ke kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pada kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia, timnas Indonesia memainkan dua pertandingan yakni melawan Arab Saudi yang berakhir imbang 1-1 dan Australia yang berakhir dengan satu poin. Hal ini menambah harapan tim Garuda untuk benar-benar mencapai WC untuk pertama kalinya.

Eliano Reijnders diprediksi hanya akan bermain pada laga melawan Bahrain dan China. Dengan kedatangan pemain sederhana tersebut, mustahil Indonesia bisa memesan tiket ke Piala Dunia 2026 dan melihat persaingan Indonesia dan Belanda di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *