Kisah Perjuangan Komang Ayu Jalani Kuliah Jurusan Hukum di Tengah Kesibukkan sebagai Atlet

JAKARTA – Pebulu tangkis tunggal Indonesia Komang Ayu Cahya Dewi saat ini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan mengambil jurusan hukum. Tentu saja kiprahnya di dunia pendidikan tidaklah mudah mengingat Komang Ayu merupakan atlet bulutangkis profesional.

Saat ini, perempuan berusia 21 tahun tersebut terdaftar sebagai mahasiswa hukum di Universitas Terbuka. Pada tahun 2021, Komang sudah memasuki semester keenam.

Alasan Komang memilih kuliah hukum karena hanya jurusan itulah yang ia minati dan ia punya beberapa pilihan. Apalagi, ia hanya bisa belajar secara daring karena harus membagi waktunya sebagai atlet.

“Ya (ilmu hukum). Alasannya karena saya tidak tertarik dengan karir lain. Itu juga dipilih oleh ibu saya. Saat itu tidak ada karir lain yang saya sukai, jadi saya pikir hukum masih tepat,” ujarnya. . Komang di Pelatnas PBSI, Cipayung.

“Mungkin saya ingin masuk hubungan internasional. Tapi kadang prospek kerja di hubungan internasional tidak sebaik di bidang hukum. Bahkan di UT sendiri tidak ada hubungan internasional. Dan saya sangat membutuhkan yang namanya konferensi online. Karena saya sangat membantu “. dia melanjutkan.

Bukan sekedar elemen sekunder, Komang menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama, seperti halnya atlet. Gadis asal Bali ini bahkan rela mengerjakan PR kuliahnya usai berlatih bulu tangkis demi meraih gelar sarjana hukum. Meski demikian, Komang mengakui hal tersebut tidak mudah dilakukan.

“Pertama-tama pasti susah banget. Kadang-kadang, kenyataannya aku nangis kalau misal mau main game, dan kerjaan numpuk gitu kan? Tapi iya, kadang-kadang aku juga ada pengecualiannya, itu semacam kelegaan,” lanjut Komang.

“Setiap hari ada sesi tertentu. Jadi tanggalnya diatur seperti ini. Jadwal konferensi selalu saya ikuti,” lanjut pemain lulusan PB Djarum.

“Oh (program latihan dan kelasnya) bentrok banget. Melakukan tugas, misalnya jika ada waktu luang, pada malam hari, setelah latihan, Anda bisa melakukannya. Anda dapat melakukannya pada hari Minggu. Ya, saya berencana melakukannya karena demi gelar,” tambah Komang.

Terlebih lagi, Komang sendiri mempunyai rencana untuk tidak melanjutkan dunia bulutangkis setelah pensiun. Untuk itu, Komang menilai memilih kuliah hukum mempunyai prospek bagus setelah menjadi pebulutangkis.

“Mungkin lebih ke prospek kerja di hati. Jadi, misalnya saya bisa jadi konsultan atau HRD, atau lebih luas lagi, prospek kerja itu legal,” lanjut Komang.

“Sebisa mungkin saya tidak akan bermain bulu tangkis lagi setelah saya pensiun. Saya lelah, saya sudah bekerja di sini sejak saya masih muda, saya ingin kehidupan yang berbeda,” lanjutnya.

“Kalau memang bercita-cita, mungkin 27-28 tahun lagi tidak main bulutangkis. Tapi kalau performanya masih bagus, maka syarat dan ketentuan itu berlaku. Hahaha,” pungkas Komang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *