Kisah Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty sebagai dewa Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menarik untuk dikenang. Mereka berdua sangat mengapresiasi pasangan lansia Indonesia ini.
Sejak kecil, Rankireddy dan Shetty tumbuh besar menyaksikan prestasi dan prestasi Ahsan/Hendra yang luar biasa. Wajar jika merasa bangga saat memakai idola Anda.
Kemenangan perdana mereka atas Ahsan/Hendra menjadi salah satu momen suksesnya duet Indonesia mengalahkan Rankireddy/Shetty di babak 16 besar French Open 2019. Tak heran, kemenangan itu terasa sangat emosional.
“Kita tumbuh besar menyaksikan karier hebat Ahsan/Hendra. Bisa mengalahkan mereka tentu menjadi sesuatu yang membuat kami senang dan bangga,” kata Shetty pada 2019.
Tak hanya saat mengalahkan The Daddies, Rankireddy/Shetty juga mengagumi kelakuan Ahsan dan Hendra di lapangan.
Dalam sebuah wawancara, Shetty bahkan tak segan-segan menyebut Hendra sebagai pebulutangkis terbaik dunia. Hal ini bukan tanpa dasar. Ia merasakan sendiri bagaimana rasanya bermain bersama idolanya sebagai rekan di Premier Badminton League (PBL) 2020.
Mengutip Djarum Badminton, Selasa (9/10/2024), Shetty mengatakan, “Tahun ini saya mendapat kesempatan bermain ganda putra bersama idola saya, pemain hebat Indonesia Hendra Setiawan.
“Dia adalah juara Olimpiade, orang terpintar di lapangan dan telah mengalahkan hampir semua hal dalam bulutangkis,” tambahnya.
Tak bisa dimungkiri, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan merupakan legenda di dunia bulu tangkis. Mereka aktif di tahun 2000-an dan telah meraih banyak kesuksesan luar biasa.
Bahkan saat mulai berpasangan pada tahun 2013, prestasi Ahsan/Hendra terus berkembang. Dijuluki The Daddies, pasangan ini telah meraih medali emas di Asian Games, meraih berbagai gelar di turnamen BWF, menjuarai All England, dan tiga kali menjadi juara dunia.
Ini adalah kisah Satviksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty sebagai dewa Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca semua.
