Kisah Sedih Pesepakbola Arthur Irawan Sebelum Gantung Sepatu

Okezone akan menceritakan kisah sedih pesepakbola Arthur Irawan sebelum gantung sepatu. Pasalnya, karirnya cukup berliku-liku.

Arthur Irawan menjadi terkenal di Indonesia setelah ia mendapat kesempatan untuk berlatih dan berkarir di Spanyol pada tahun 2012.

Usai berlatih di Lytham Town Academy Inggris, pemain kelahiran Surabaya, 3 Maret 1993 itu menandatangani kontrak dengan Espanyol B yang berlaga di Segunda atau pemain ketiga Liga Spanyol.

Suatu kebanggaan tersendiri bagi Indonesia dimana talenta-talenta muda Indonesia memerankan Matador di Tanah Air. Di klub ini, Arthur mencatatkan menit bermain dalam delapan pertandingan, empat diantaranya sukses menjadi starter.

Namun setelah itu ia memutuskan pindah ke Malaga B, tim yang juga bermain di Segunda. Sayangnya, ia juga tak bersinar di klub ini sehingga pada akhirnya ia memutuskan hengkang.

Bukan sembarang tim, Arthur Irawan hijrah ke Belgia. Waasland-Beveren adalah pelabuhan panggilan berikutnya untuk tim yang bermain di kasta teratas Liga Belgia.

Dari klub Belgia, Arthur kembali ke Indonesia bergabung dengan Persia Jakarta. Sayangnya, di bawah asuhan Stefano Cugurra, menit bermainnya sangat sedikit. Alhasil, dipinjamkan ke Kalimantan.

Namun, Arthur juga hanya bermain sangat sedikit di klub asal Kalimantan ini. Ia akhirnya pindah permanen ke Persebaya Surabaya untuk Ligue 1 2018. Namun, lagi-lagi di tim ini sang pemain jarang mendapat menit bermain hingga memutuskan pindah ke Perseru Serui yang berganti nama menjadi Badak Lampung.

Tim ini memiliki menit bermain sedikit lebih banyak dibandingkan tim sebelumnya. Kendati demikian, menit bermainnya belum cukup bagi pemain mentah di Spanyol dan Belgia. Hingga Badak Lampung diberhentikan, ia berangkat ke PSS Sleman.

Pada tiga laga awal, Arthur Irawan diberikan hak penuh membela PSS Sleman di lini start. Namun kesuksesan karirnya, ketika ia mulai mendapatkan menit bermain yang cukup, terhambat oleh pandemi Covid-19, dan Ligue 1 pun ditangguhkan karenanya.

Setelah Ligue 1 dimainkan kembali seiring dengan meredanya pandemi, Arthur masih memiliki sedikit kesempatan bermain. Namun pada musim 2021/2022, ia akhirnya memutuskan pindah ke Persik Kediri.

Di tim ini, ia benar-benar merasa seperti pemain sepak bola, memainkan total 40 pertandingan dan mencetak 1 gol. Namun, di tengah karirnya yang semakin membaik, tiba-tiba Arthur memutuskan untuk pensiun di usia 31 tahun.

Inilah kisah sedih pesepakbola Arthur Irawan sebelum gantung sepatu. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *