Kisah Sukses Steve Jobs, Pendiri Apple yang Tak Lulus Kuliah

JAKARTA – Kisah sukses pendiri Apple Steve Jobs yang tak pernah lulus kuliah. Steve Jobs menjadi sosok yang berpengaruh di dunia teknologi. Ia menerima pendidikan tingginya di Reed College di Portland, Oregon. Namun, baru satu semester, Jobs memutuskan keluar.

Sejak usia dini, Jobs tertarik pada elektronik, dan meskipun ia tidak lulus kuliah, ia terus mengambil kursus yang ia minati, termasuk kaligrafi, yang kemudian ia kaitkan dengan pendekatan inovatif Apple terhadap tipografi dan desain.

Apple memulai perjalanannya yang sederhana di sebuah garasi, sebuah kisah yang kini menjadi legenda di Silicon Valley. Pada tahun 1976, Steve Jobs dan Steve Wozniak mendirikan Apple Computer Company dengan produk pertama mereka, Apple I, sebuah papan sirkuit yang dirancang untuk para penghobi yang ingin membuat komputer sendiri.

Kesuksesan besar Apple datang dengan dirilisnya Apple II pada tahun 1977, yang menjadikannya populer dan dapat diakses oleh masyarakat umum. Hal ini membantu Apple menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, senilai $3,448 triliun.

Namun, pada tahun 1985, Jobs meninggalkan Apple setelah berselisih dengan CEO John Sculley. Ia juga mendirikan NeXT, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan komputer kelas atas. Meskipun penciptaan NeXT tidak berjalan dengan baik, perusahaan ini memainkan peran penting dalam masa depan Apple.

Pada tahun 1996, kembalinya Jobs ke Apple menandai awal dari salah satu kebangkitan terbesar dalam sejarah bisnis. Jobs sukses memproduksi produk Apple seperti iMac (1998), iPod (2001), iPhone (2007) dan iPad (2010).

Jobs tidak hanya memiliki kemampuan menciptakan produk yang luar biasa, namun juga komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip yang diterapkannya, seperti Kesederhanaan, Desain, dan Integrasi.

“Menjadi orang terkaya di alam kubur tidak masalah bagi saya. Tidur di malam hari sambil mengatakan saya melakukan sesuatu yang luar biasa [di Apple], itu yang penting bagi saya,” kata Jobs, Selasa (8/10/2024).

Pada tahun 2003, Jobs didiagnosis menderita kanker pankreas yang langka, namun terus memimpin Apple melalui periode inovasi. Meskipun kesehatannya buruk, Jobs terus memainkan peran penting dalam transformasi industri seperti komputer, musik, film, dan telekomunikasi.

Beliau meninggal dunia pada tanggal 5 Oktober 2011, meninggalkan warisan yang membawa dampak besar bagi dunia teknologi dan bisnis. Visi Jobs mengenai teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kehidupan telah membentuk industri mulai dari ponsel pintar hingga cara kita mengonsumsi media.

“Orang-orang yang cukup gila untuk berpikir bahwa mereka dapat mengubah dunia adalah mereka yang mampu melakukannya.” Dia tentu saja salah satu dari orang-orang itu, dan dunia menjadi lebih kaya baginya,” kata Steve Jobs, pendiri Apple.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *