Kronologi Tiga ABK Ditemukan Tewas dalam Kapal Terbakar di Pelabuhan Muara Baru

JAKARTA. Tiga anak buah kapal (ABK) ditemukan tewas di kapal yang terbakar di pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (6/5/2024) malam.

Ketiganya disebut tak mampu melarikan diri saat tiga kapal terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara pada Minggu (5/5/2024). Diduga penyebab kebakaran adalah meledaknya lemari es kapal saat bongkar muat ikan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan, kebakaran yang terjadi pada Minggu pagi tersebut tampaknya telah memakan korban jiwa.

“Korban yang berada di dalam tim pemadam kebakaran dan penyelamatan ada 3 orang,” kata Satriadi Gunavan, Selasa (5/7/2024).

Keterangan ketiga awak kapal yang ditemukan tewas adalah sebagai berikut:

1. Antonius Monas Silab alias Mons (mechanical freezer), laki-laki, tanggal: Kefa/18 Maret 1994, alamat: Noel baki Rt. 019/ Rw. 09 Kupang Tengah, Kelurahan Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

2. Hendry alias Aping (mekanik freezer), Pria, Tanjung Balai/01 Juli 1982, alamat: Jalan Sikas L.K. III Rt. 000/Rp. 000, Kecamatan Pahang. Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai, Rd. Sumatera Utara

3. Khoirul Umam Reza Fahrurozi (KKM KM. Rezeki Berlimpah 18), suami, tanggal: Pemalang/22 Juni 2000, alamat: Lingk. Karang Tuang RT002/RW 11 Beji Taman Pemalang Jawa Tengah

Satriadi menjelaskan, ada tiga kapal yang terbakar yakni KM Rezeki Berlimpah 18, KM Bahari, dan KM Rezeki Malindo.

“Saat ikan sedang bongkar muat, pemecah es mulai menyala dan terjadilah kebakaran,” jelas Satriadi.

Satriadi mengatakan, petugas mendapat laporan adanya kebakaran sekitar pukul 14.47 WIB. Lokasi: RT20/RW17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara.

Penggelapan dilaporkan terjadi pada pukul 15:30 WIB, pelunakan terjadi pada pukul 15:43 WIB, dan penarikan total terjadi pada pukul 22:49 WIB.

“Diduga penyebab ledakan adalah lemari es. Sebanyak 13 mobil pemadam kebakaran dan 65 orang dipimpin piket Dede Budi berhasil memadamkan api,” kata Satriadi Gunavan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *