Lahan untuk Investor di IKN Tinggal 111 Hektare Lagi

Jakarta – Hanya tersisa 111 hektare lahan untuk investor di Ibu Kota Negara (IKN). Agung Wiksono, Asisten Otoritas Dana dan Investasi IKN, mengungkapkan, masih tersedia lahan di Kawasan Inti Pemerintahan Pusat (KIPP).

“Jadi tinggi lahan investasi di KIPP adalah 111 hektare dari 6.600 hektare,” kata Agung saat ditemui Portal MNC di kantor Kementerian PUPR, Senin (23/9/2024).

Agung mengatakan, pembebasan lahan bagi investor di IKN merupakan gabungan dari 8 peristiwa penting, termasuk salah satunya pada September ini. Rencananya, sisa lahan akan dialokasikan kepada UMKM yang ingin mengembangkan usahanya di IKN.

Sebenarnya kalau minat investor lebih banyak, pasti sudah sampai ke WP (Zona Pengembangan) 2, itu saja (belum ada infrastruktur), tambah Agung.

Lebih lanjut, Agung mengatakan investor yang membutuhkan lahan lebih dari 2 hektare tidak bisa lagi masuk KIPP. Namun akan dipindahkan ke WP 2 dimana pemerintah akan mengembangkan infrastruktur paralel.

“Sekarang kalau investor mau kavling lebih dari 2 hektare, harus ke WP II, yang kemarin berminat, sudah punya (di WP 2) tapi belum ada infrastrukturnya,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang lalu, Plt. Ketua OIKN mengatakan pada bulan September ini setidaknya ada 5 proyek yang menjadi tumpuan IKN. Basuki mengatakan, 3 di antaranya merupakan investor asing asal China, Australia, dan Rusia. Sedangkan dua perusahaan lagi merupakan perusahaan pribumi.

Perusahaan Rusia Magnum State akan berinvestasi di IKN untuk mixed use, sedangkan perusahaan China Delonix Group akan membangun mal, hotel, dan apartemen dengan nilai investasi sekitar 500 miliar dolar, jelas Basuki. Sementara perusahaan Australia telah berinvestasi sebesar Rp150 miliar untuk membangun lembaga pendidikan melalui Australian Independent School.

Sementara itu, perusahaan lokal peserta Tahap VIII awal akan membangun Huta Kota by Plataran di Senyan, yang sebelumnya dimiliki oleh Prima Hotel Group, dan Hotel Prima Hotel Group, pemilik D’ bintang 3 di IKN.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan total investasi di IKN mencapai Rp56,2 triliun sejak dilakukan peletakan batu pertama tahap awal 1-7. Investasi pada IKN dari badan usaha meliputi 6 proyek di bidang kesehatan yang mencakup berbagai sektor termasuk kesehatan. 3 proyek, ritel dan logistik 10 proyek, hotel 8 proyek.

Selain itu, terdapat 2 proyek di sektor energi dan transportasi, 14 proyek di sektor perkantoran dan perbankan, 9 proyek di sektor residensial dan hijau, serta 3 proyek di sektor komunikasi dan teknologi. Proyek-proyek ini didanai dari APBN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *