Laporan WHO: 13 Juta Orang Tewas Akibat Covid-19 dari 2020 hingga 2021

JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 13 juta orang meninggal selama pandemi Covid-19 dari tahun 2020 hingga 2021, menurut laporan baru yang dirilis minggu ini. Menurut penelitian, virus corona penyebab penyakit ini dengan cepat menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat (AS).

Covid-19 merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia pada tahun 2020 dan akan naik ke posisi kedua pada tahun 2021. Penyakit ini termasuk dalam lima penyebab kematian utama di seluruh wilayah di dunia kecuali Afrika dan Pasifik Barat.

Menurut WHO, pandemi ini “menghapus kemajuan yang telah dicapai selama hampir satu dekade” dengan meningkatkan angka harapan hidup hanya dalam dua tahun. Laporan tersebut menunjukkan bahwa antara tahun 2019 dan 2021, angka harapan hidup global akan turun 1,8 tahun menjadi 71,4 tahun, sama seperti tahun 2012.

Laporan WHO menyatakan bahwa Amerika dan Asia Tenggara adalah wilayah yang paling terkena dampak, dengan angka harapan hidup di wilayah ini turun sekitar 3 tahun dan angka harapan hidup sehat sebesar 2,5 tahun antara tahun 2019 dan 2021. Sementara itu, wilayah Pasifik Barat “tidak mempunyai pengaruh apa pun. ” selama krisis ini. dua tahun pertama pandemi, menurut laporan yang dirilis Jumat (24/5/2024).

“Kita harus ingat betapa rapuhnya kemajuan yang ada,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir RT. Dia mencatat bahwa “hanya dalam dua tahun, pandemi Covid-19 menghilangkan sepuluh tahun peningkatan harapan hidup.”

Covid-19 pertama kali muncul pada akhir tahun 2019 dan telah berkembang menjadi pandemi terbesar dalam hampir satu abad. Jurnal medis Lancet sebelumnya memperkirakan jumlah kematian terkait Covid bisa mencapai 18 juta.

Laporan WHO menyebutkan bahwa penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan stroke iskemik, kanker, penyakit paru obstruktif, penyakit Alzheimer dan demensia lainnya, serta diabetes, yang merupakan pembunuh terbesar sebelum pandemi, sekitar 78% merupakan penyakit non-Covid. libur pada tahun 2020-2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *