Laris Manis Jualan Cokelat Jelang Lebaran, Diecer hingga Hampers

JAKARTA – Sudah menjadi tradisi umat Islam untuk saling salat Iduladha. Dulunya mereka saling mengirim opor ketupat dalam keranjang, namun kini tampilannya lebih modern.

Isi semuanya ke CS worth it. Seiring berjalannya waktu, oleh-oleh pun semakin banyak, salah satunya adalah coklat.

Nanie Nikenz sangat ingin melihat potensi bisnisnya. Nanie Chocolate Merchant musim ini memanfaatkan masa distribusi pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Pesanan selalu tersedia, baik langsung ke agen Nanie maupun coklat.

Puncaknya menjelang lebaran. Banyak yang pesan, kata Nikenz kepada newfictionwriters.com, baru-baru ini.

Nanie menjual dua jenis coklat, yaitu biskuit batangan berlapis coklat dan kacang mete isi coklat, baik coklat maupun putih.

Selama Ramadhan, pemesanan bisa mencapai 300 botol coklat mete dengan harga Rp 35.000 per botol dan 150 botol coklat dengan harga Rp 25.000 per botol.

Alhamdulillah laris manis, bisa jualan barangnya atau ada sampingannya, ujarnya.

Coba-coba

Nikenz Chocolate masuk ke pasaran pada tahun 2019. Awalnya karena pemiliknya suka makan coklat. Lalu muncullah ide untuk menerbitkannya.

Nania kemudian mulai bereksperimen dengan berbagai produk coklat hingga menemukan formula yang tepat.

“Saya belajar sendiri dan mencoba banyak resep. Ya… kalau pakai resep ini cepat larut. Kalau pakai ini kuat. Jadi coba terus,” ujarnya.

Tak berhenti sampai disitu, Nania menghadapi tantangan barang dan transportasi. Menurut Nania, alat pembuat coklat tidak bisa umum karena timbangan coklatnya tidak tahan panas.

“Jadi jasa pengirimannya tidak bisa digunakan. Saya sendiri yang kirim,” ujarnya.

Usai mengikuti pelatihan, Nikenz juga memfasilitasi dengan beberapa izin, salah satunya SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) sebagai Izin Usaha Pelaku Pasar Pangan.

SPP-IRT merupakan bukti komitmen pelaku usaha untuk menjamin keamanan, mutu, gizi dan pelabelan pangan olahan untuk kemasan komersial di Indonesia. Izin Edar ini merupakan rekomendasi tertulis Bupati/Walikota terhadap pangan yang diproduksi oleh IRTP di wilayah operasinya yang memenuhi persyaratan penerbitan SPP-IRT di wilayah peredaran Pangan Produksi.

Menurut Nikenz, kehadiran izin ini sangat penting karena tampilan dan kualitas produksinya benar-benar terjaga.

Nikenz merupakan nasabah Bank BRI Cabang Otista. Nikenz mendapat bantuan dari Jakarta Preneur atau Jakpreneur yang didukung oleh Bank BRI.

Pembuat coklat Nikenz Chocolate ini mengungkapkan Ramadhan tahun ini istimewa karena pertama kalinya Bank BRI menyediakan layanan QR dengan pembayaran QRIS.

Menurut Anda, bisnis Anda semakin lengkap dengan hadirnya QRIS BRI. Setelah menggunakan QRIS, semua transaksi menjadi aman.

Karena otomatis semua pembelian menggunakan QRIS tercatat di sistem.

“Buku segera diperbaiki, tidak ada dagangan yang tercecer. Baik dari saya maupun dari agen,” tutup ibu lulusan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *