Lolos Degradasi, Manajemen Arema FC Komitmen Berbenah Arungi Liga 1 Musim Depan

Malang – Manajer Arema FC bersyukur Singo Edan lolos dari Zona Pembebasan Loli. Tim kebanggaan para cavers ini harus memastikan bisa bertahan hingga akhir kompetisi musim depan juga.

Pertandingan pekan ke-32, 33, dan 34 akan menentukan Arema FC. Tujuh poin dari dua kemenangan dan sekali imbang, demikian wasit. Alhasil, Arema FC akhirnya keluar dari zona degradasi dengan terpuruk di peringkat 16 klasemen setelah 3 laga melawan Peseta Tangerang, Pesebaya, dan PSS Sleman pada pekan 29-31.

Manajer Areema FC YB Dwi Andreas mengungkapkan kepuasannya sebagai manajer tim. YB yang mendampingi tim samping sempat panik hingga akhir balapan terakhir untuk memastikan kelangsungan hidup.

Bapak YB Dwi Andreas menegaskan pada Rabu (1/5/2024) “menurut kami hari ini bukanlah momen yang menyenangkan karena kita terus berjuang dan berjuang”.

Bagi YB, keberlangsungan Arema FC di Ligue 1 musim depan tak lepas dari kerja keras tim dan kerja sama semua pihak, termasuk dukungan suporter tim. Semenjak Arema FC menjadi tim touring sejak tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, dukungan terhadap Aremania jarang terjadi dan seolah menjadi musim semi di gurun pasir.

Hasil ini berkat kerja keras semua pihak dan pihak-pihak yang terus mendukung Areema FC. Tentu tidak ada kata lain selain terima kasih, Alhamdulillah, karena kita masih hidup di Liga 1, jelasnya. .

Baca Selengkapnya: Ikuti Berita Okezone di Google News Dapatkan Update Berita Terkini dari Okezone di ORION Daftar Sekarang dengan Klik Disini Nantikan Kejutan Seru Lainnya Setelah Dipastikan Bertahan, Manajemen Akan Segera Tutup. Tim kebanggaan masyarakat Malang musim depan. Secara pribadi, dia tidak ingin momen-momen yang masuk dalam zona tersebut rusak pada musim depan. Katanya, “Ini tentu menjadi pelajaran berharga, agar kedepannya kita menjadi lebih baik lagi”. Baca Juga: Rafael Struck Kembali Perkuat Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong: Akan Tampil Bagus Lawan Irak! Sekadar informasi, Arema FC sangat menderita di zona degradasi sepanjang musim ini. Meski Arema FC berada di peringkat ke-17 klasemen. Bahkan pada musim ini, Arema FC sudah empat kali berganti pelatih, dimulai dari I Putu Gede, Joko Susilo, Fernando Valente, dan terakhir arsitek Widodo Kahyono Putro. Arema FC juga harus bermain sebagai tim tandang karena tidak bisa bermain di Stadion Kanjuruhan di Kepanjen pasca bencana kemanusiaan terparah yang merenggut 135 korban jiwa. Oleh karena itu, Arema FC harus menghabiskan seluruh musim di Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali. Arema FC pun kesulitan mencari sponsor di awal liga. Kami masih perlu mengeluarkan pemain-pemain yang membuat performa tim tidak konsisten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *