Mahasiswa UNS Ciptakan Alat Pendeteksi Emosi Anak Penderita Autisme

JAKARTA – Mahasiswa Universitas Seblas Mart (UNS) Surakarta mengembangkan sensor khusus untuk mendeteksi emosi anak autis. EMOKIDS, nama programnya, merupakan inovasi tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UNS Karsa Cipta (KC). Alat ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru untuk memahami kondisi mental anak autis.

EMOKIDS dikembangkan oleh Ananda Putra Kanieza dari Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT), Siti Nurohmawati dari Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Pelatihan (FKIP) dan Ade Rifky Setiawan dari D-3 Informatika. Program studi teknik di Sekolah Kejuruan (SV).

Pengembangan alat ini bermula dari keprihatinan seorang mahasiswa UNS terhadap kesulitan yang dialami anak autis dalam mengungkapkan perasaannya. Dengan latar belakang akademis sains dan teknologi, mereka memutuskan untuk menciptakan solusi baru.

“Tujuan utama kami adalah membantu staf pengajar di sekolah luar biasa untuk lebih melihat dan merespon emosi anak autis. EMOKIDS dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran dan sosialisasi anak autis. Staf pengajar dapat memperhatikan dan memberikan dukungan yang lebih baik. untuk kebutuhan khusus mereka,” kata Ananda selaku ketua tim, diambil laman UNS Jumat (26/7/2024).

Di bawah kepemimpinan Dr. Eng Faisal Rahutomo, EMOKIDS diciptakan untuk mengidentifikasi dan memantau emosi anak autis secara real time. Alat ini menggunakan kombinasi teknologi pemrosesan gambar dan pengenalan suara.

Terdapat algoritma pembelajaran mesin untuk mendeteksi perubahan gerakan wajah, ekspresi mata, dan bahasa tubuh pada anak autis yang sesuai dengan emosi yang berbeda. Gunakan itu,” tambahnya.

Kegunaan alat ini tidak hanya dalam diagnosis dan peringatan tetapi juga dalam bentuk pencegahan. EMOKIDS memungkinkan guru untuk merencanakan intervensi yang tepat. Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi anak autis.

Selain itu, pengembangan teknologi ini telah diintegrasikan ke dalam prototype sehingga dananya mudah dalam perawatannya. Alat ini juga dapat mendukung perkembangan teknologi yang memenuhi kebutuhan anak autis dalam lingkungan pendidikan.

Keberhasilan mereka menjadi bukti bahwa inovasi teknologi mampu memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan khusus (PLB). Mereka berharap penelitian dan pengembangan EMOKIDS terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *