Mahasiswa UNS Ciptakan Solusi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

JAKARTA – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengembangkan solusi pembuangan limbah rumah tangga. Mahasiswa UNS membawakan segmen informatif bertajuk “Upaya Pelestarian Lingkungan dan Konversi Sampah Rumah Tangga Menjadi Kompos.”

Ini merupakan salah satu program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan Kelompok 155 di Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Matanz. Solusi pengelolaan sampah merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Perlindungan lingkungan merupakan hal yang penting dan humas menawarkan solusi praktis untuk pembuangan limbah rumah tangga di desa Plumpung.

Mahasiswa UNS melakukan kegiatan sosialisasi dan mendemonstrasikan konversi sampah rumah tangga menjadi kompos. Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah pada skala terkecil yaitu rumah tangga. Pengetahuan mereka akan mengurangi beban TPA di masa depan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan di masa depan.

Sesuai dengan tema KKN UNS yaitu “Pendidikan, Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat”, diharapkan masyarakat lebih memahami dampak sampah terhadap lingkungan. Mereka juga dilatih keterampilan mengubah sampah menjadi produk berharga seperti kompos. Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat dan aparat pemerintah Desa Plumpung karena memberikan dampak positif terhadap perlindungan lingkungan.

Serangkaian program sosialisasi dilaksanakan di Balai Desa Plumpung. Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Plumpung, Wahyudiarto, dan sambutan dari penanggung jawab program kerja kelompok KKN UNS 155, Wardiman Deva. Penyampaian materi dilakukan dengan ramah tamah dan dilanjutkan dengan demonstrasi cara membuat pupuk kompos.

“Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kompos sendiri adalah sampah rumah tangga berupa sampah organik dan larutan EM4 yang mempercepat penguraian bahan organik,” jelas Deva, Selasa (10/9/2024).

Kegiatan mahasiswa KKN UNS ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Langkah ini akan membantu memperkuat kerja sama antara warga, pemerintah desa, dan organisasi lingkungan hidup. Dengan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab bersama terhadap kebersihan lingkungan, diharapkan terjadi perubahan positif yang terjadi dalam perilaku sehari-hari terkait pengelolaan sampah.

Diharapkan kerjasama antara kelompok KKN UNS 155, masyarakat dan aparat pemerintah Desa Plumpung dapat berkelanjutan. Keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai metode dan teknik pengomposan yang efektif diharapkan dapat diatasi jauh setelah program kerja ini disosialisasikan.

“Pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga merupakan solusi permasalahan sampah rumah tangga di barangay Plumpung. Melalui program kerja mahasiswa KKN UNS 155, masyarakat harus berkontribusi dalam pelaksanaan produksi kompos di rumahnya sendiri,” kata Wahyudiarto, Kepala Desa Plumpung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *