Menangkan Persaingan, Anindya Bakrie Titip Pesan soal Etika ke Mahasiswa University

JAKARTA – Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Anindia Novian Bakri mengingatkan mahasiswa MNC University tentang etika dalam dunia kerja. Menurutnya, etos kerja merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan untuk memenangkan persaingan di dunia bisnis.

“Jadi etos kerja ini tidak bisa dilakukan, tidak bisa dibicarakan begitu saja. Dan bagian dari etos kerja adalah selalu memikirkan untuk melakukan lebih sedikit dan lebih memikirkan untuk menjadi produktif. Pola pikirnya selalu berbuat lebih banyak, tetapi sumber dayanya paling rendah,” ujar Publik MNC University. Dalam sambutannya,

Selain pikiran yang efisien, Anda juga membutuhkan kedisiplinan untuk bisa sukses.

Anindia memberikan contoh sederhana dengan tidak menormalkan latensi. Menurutnya, dengan tepat waktu, seseorang tidak hanya menghormati diri sendiri tetapi juga orang lain.

“(Terlambat) bukan hanya merampas sumber daya diri sendiri, tapi juga merampas sumber daya orang lain. Jadi kurang menghargai orang lain. Jadi kenapa saya senang sekali pada atlet karena tidak perlu dilatih. Karena atlet fokus pada setiap detiknya,” ujarnya.

Selain itu, Anindia menjelaskan prinsip 5C yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Merupakan softskill yang dibutuhkan setiap orang untuk mampu bersaing dan menjadi pemenang.

Dijelaskannya, 5C tersebut meliputi kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan karakter.

“Kreativitas tentu sangat penting. Lalu ada berpikir kritis, jadi harus bisa berpikir kritis, jangan berpikir negatif. Berikutnya, mereka harus bisa bekerja sama, dan akhirnya mereka harus punya karakter.’

Anindia juga mengatakan, selain perlunya moralitas dan etika, karakter positif menjadi modal utama kesuksesan. Ia menjadi contoh kegigihan petenis Swiss Roger Federer yang berkali-kali terjatuh namun berhasil bangkit kembali hingga menjadi petenis nomor satu dunia.

“Pernahkah Anda mendengar tentang Roger Federer? Kemungkinannya adalah, jangan pernah merasa gagal. “

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *