Menguak Asal-usul Bekasi Dijuluki Kota Patriot, Begini Sejarahnya

Julukan Kuta Patriot yang melekat pada Bekasi bukan tanpa alasan. Julukan ini diambil dari sejarah perjuangan masyarakat Bekasi melawan penjajah yang mencerminkan semangat dan keberanian mereka yang luar biasa.

Bekasi yang kini menjadi bagian penting wilayah Jabodetabek menyimpan kisah heroik di balik perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda, Bekasi termasuk dalam wilayah Jatinegara Kawedanan, Karesidenan Batavia. Daerah ini menjadi bagian dari Kabupaten Meester Cornelis yang kemudian dikenal dengan Kabupaten Jatinegara.

Namun pada tahun 1949, masyarakat Bekasi mengusulkan kepada pemerintah untuk mengubah nama Kabupaten Jatinegara menjadi Kabupaten Bekasi. Perubahan ini dikukuhkan dengan keputusan rakyat Bekasi pada tanggal 17 Januari 1950.

Dalam Deklarasi Rakyat Bekasi, rakyat tidak hanya meminta perubahan nama, tapi juga peralihan kekuasaan dari Pemerintah Federal ke Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ia menegaskan, tidak mengakui pemerintahan mana pun di Bekasi selain pemerintah Republik Indonesia. Permintaan tersebut juga mencakup pengembalian seluruh wilayah Jawa Barat ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kuatnya sentimen dan patriotisme masyarakat Bekasi menjadi fondasi kokoh dari nama keluarga ‘Patriot City’.

Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi pada tahun 1960 berpindah dari kawasan Jatinegara ke Jalan H Juanda, Bekasi. Langkah ini mewakili konsolidasi kekuasaan dan sistem yang lebih terpusat. Selain itu, kantor pemerintahan dipindahkan ke Jalan Ahmad Yani, Bekasi, untuk mendukung keberhasilan pemerintahan.

Dalam perkembangannya, kota bekasi muncul sebagai hasil pemekaran kabupaten bekasi pada tahun 1981.

Bekasi juga dikenal sebagai kota yang menyediakan banyak pejuang. Masyarakat Bekasi tidak pernah berhenti berjuang untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaannya. Berbagai kerusuhan kerap terjadi di Bekasi yang menunjukkan patriotisme dan keberanian warganya.

Salah satu peristiwa yang menunjukkan hal tersebut adalah peristiwa Sungai Bekasi. Pada tanggal 19 Oktober 1945, 90 tentara Jepang yang tiba di Stasiun Bekasi langsung diserang dan dibunuh oleh masyarakat Bekasi. Jenazahnya dibuang ke sungai bekasi hingga membuat air sungai menjadi merah.

Peristiwa bersejarah tersebut diabadikan dengan adanya Tugu Sungai Bekasi yang terletak di dekat jembatan Sungai Bekasi di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Kidul. Monumen ini mempunyai relief yang menyebutkan keberanian para pejuang Bekasi melawan tentara kolonial.

Bekasi juga dikenal sebagai pemimpin pertama dalam melawan penjajah. Prajurit Kali Cakung menjadi garda terdepan, sedangkan Karawang menjadi garda belakang untuk menjaga kekuatan garis pertahanan.

 Patriotisme masyarakat Bekasi saat melawan penjajah inilah yang kemudian memunculkan nama ‘Kota Patriot’.

Banyak terjadi pertempuran di Bekasi pada masa lalu yang menunjukkan semangat para pejuang. 

Bekasi berada di garda depan dalam berbagai pertempuran melawan penjajah.

Prajurit Kali Cakung berada di garda depan pertempuran, sedangkan Karawang berada di belakang untuk menjaga kekuatan garis pertahanan.

Julukan ‘Kota Patriot’ juga tertulis pada logo kota Bekasi. Logo tersebut menampilkan gambar bambu berujung lima yang berdiri tegak, menunjukkan semangat patriotik masyarakat Bekasi untuk memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan bangsa dan negara. Lambang ini tidak hanya sekedar lambang, namun juga mewakili semangat patriotisme yang ada pada setiap warga Bekasi.

Ditinjau dari luas wilayahnya, Kota Bekasi mempunyai luas 210,49 kilometer persegi dan mempunyai 12 kecamatan pada tahun 2020. Di sebelah utara dan timur Kota Bekasi berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bogor. di perbatasan DKI Jakarta.

Kisah keberanian dan semangat juang masyarakat Bekasi menjadi dasar julukan Kuta Patriot yang menjadi ciri khas dan kebanggaan kota tersebut.

Dengan kaya akan sejarah peperangan dan semangat pantang menyerah, Bekasi layak disebut sebagai ‘Kota Patriot’.

Semangat tersebut selalu hadir dalam ingatan kolektif masyarakat Bekasi dan menjadi penyemangat bagi generasi muda untuk terus menghargai dan menjaga kebebasan yang diperjuangkan para pahlawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *