JAKARTA – Momen Marisa Haque memberikan motivasi dan pesan semangat kepada mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Kegiatan tersebut diposting di akun Instagram pribadinya @marissahaque dan merupakan postingan terakhir Marissa Haque sebelum kematiannya.
Marisa Huck meninggal dunia dini hari ini, Rabu (2/10/2024), di usia 61 tahun. Sehari sebelum kematiannya, Marisa yang juga dosen Sekolah Perbankan Indonesia ini menyerahkan karyanya di kampus UII Yogyakarta. Ia mengikuti diskusi di Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FEB) UII pada 28 September 2024.
Marissa menjadi pembicara pada Soft Skill Lecture International sarjana FBE UII tentang Pemetaan dan Pengembangan Talenta dalam Perencanaan Karir.
Marisa mengatakan, diperlukan strategi yang matang untuk memenangkan pertarungan ke depan. Menurutnya, hidup merupakan perjalanan jangka panjang yang penuh tantangan, baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Menurutnya, kunci kemenangan adalah efisiensi.
“Untuk bisa menang melawan kekuatan eksternal, kita harus memiliki hard skill dan soft skill yang kuat,” ujarnya.
Marissa menambahkan, pemenang ke depan adalah mereka yang mampu memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa di pasar. Inovasi dan kemampuan beradaptasi merupakan faktor penting dalam perjuangan ini.
Marissa memperkenalkan konsep Teori Zig-Zag sebagai strategi hidup. Beliau menjelaskan bagaimana bersikap fleksibel dalam hidup dan tidak mengikuti satu arah saja. “Kita harus punya semangat bambu. Ketika kita terjebak di satu sisi, kita harus tahu kapan harus berbalik dan mencari jalan lain,” ujarnya.
Dalam konteks kehidupan di Indonesia saat ini, lanjut Marisa, masyarakat harus mampu mengatasi tantangan yang ada dengan strategi yang cerdas. Teori zig-zag misalnya dalam menyampaikan pesan Allah dari peperangan Nabi Muhammad SAW.
Latar belakang pendidikan
Marissa Haque bersekolah di SD Tebet Timur Pagi III. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 73, Tebet, Jakarta dan sekolah menengah atas di SMA Negeri 8, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Kemudian melanjutkan studi tinggi di Universitas Trisakti, jurusan hukum perdata.
Marisa Haque menyelesaikan Magister Sumber Daya Manusia dan Organisasi (HRO) di UGM. Marissa juga menyelesaikan program magister di Unika Atma Jaya jurusan Psikolinguistik dengan spesialisasi pengajaran bahasa Inggris kepada anak tunarungu.
Marisa Haque kemudian memperoleh gelar PhD dari IPB University dengan peminatan PSL (Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan).