JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan kebutuhan dana untuk pembangunan proyek tol bawah air atau terowongan selam di IKN sebesar Rp11 triliun.
Vida Noorfaida, Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR mengatakan, diperlukan biaya pengembangan untuk kegiatan konstruksi dan adopsi teknologi pada proyek kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan.
“Ada rencana terowongan selam yang rencananya akan kami kerja sama dengan pemerintah Korea,” kata Vida dari Kementerian PUPR.
Estimasi biaya pembuatan dip tunnel di IKN sekitar Rp 11 triliun, ujarnya.
Tol bawah air atau terowongan selam itu sendiri nantinya akan masuk dalam jaringan tol IKN dan saat ini sedang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dalam 6 bagian.
Pembangunan awal dilakukan pada 3 seksi yakni Karangjong-KKT Kariangao 3A sepanjang 13,4 km, KKT Kariangao-Simpang Tempadung 3B sepanjang 7,32 km, dan Jembatan Pulau Simpang Tempadung-Balang seksi 5A sepanjang 6,67 km. .
Baca selengkapnya: PUPR: Pembangunan Tol Bawah Laut IKN menelan biaya Rp 11 triliun